Fenomena unik tengah merebak di pasar otomotif China: mobil bekas nol kilometer. Kendaraan-kendaraan ini sebenarnya baru, namun telah didaftarkan dan dijual kembali sebagai mobil bekas. Praktik ini telah membanjiri pasar mobil bekas di Negeri Tirai Bambu, memicu pertanyaan tentang transparansi dan implikasi bagi konsumen.
Mobil-mobil ini belum pernah digunakan, namun sudah terdaftar atas nama pihak lain. Hal ini sering terjadi karena berbagai alasan, termasuk strategi penjualan produsen dan dealer.
Memahami Fenomena Mobil Bekas Nol Kilometer di China
Praktik penjualan mobil baru sebagai mobil bekas di China memiliki berbagai tujuan. Produsen mobil terkadang memanfaatkannya untuk mencapai target penjualan bulanan atau tahunan. Dealer juga menggunakan cara ini untuk mengosongkan stok kendaraan yang tidak laku.
Selain itu, skema ini terkadang digunakan untuk memanfaatkan subsidi pemerintah atau kebijakan ekspor yang terkait dengan status registrasi kendaraan. Intinya, mobil ini sudah terdaftar, tetapi belum pernah digunakan oleh konsumen.
Ciri-Ciri dan Risiko Membeli Mobil Bekas Nol Kilometer
Konsumen di China perlu berhati-hati. Mereka disarankan untuk meneliti secara detail setiap penawaran mobil ‘hampir baru’ dan membandingkan harganya dengan harga resmi mobil baru.
Seringkali, mobil bekas nol kilometer ditawarkan dengan diskon yang sangat besar, bahkan lebih dari 30 persen. Namun, diskon yang terlalu besar patut dicurigai.
Jika selisih harga hanya sedikit (kurang dari 15%), lebih baik membeli mobil baru untuk mendapatkan garansi penuh dan ketenangan pikiran. Namun, jika diskonnya sangat tinggi, pertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan nomor identifikasi kendaraan (VIN) sangat penting untuk memverifikasi tanggal registrasi, riwayat servis, dan klaim asuransi. Pilih dealer yang terpercaya, minta perjanjian garansi tertulis, dan pastikan semua kewajiban finansial mobil telah dilunasi.
Dampak bagi Konsumen dan Pasar Otomotif China
Meskipun lebih murah, membeli mobil bekas nol kilometer membawa risiko tersembunyi. Garansi biasanya baru aktif saat mobil pertama kali terdaftar, sehingga pembeli mobil bekas nol kilometer bisa kehilangan perlindungan garansi selama beberapa bulan.
Beberapa mobil mungkin juga masih terbebani pinjaman yang belum lunas atau memiliki riwayat kepemilikan yang tidak jelas, sehingga berpotensi menimbulkan masalah hukum dan keuangan bagi pembeli.
Lebih jauh, praktik ini juga berdampak pada pasar otomotif secara keseluruhan. Data penjualan yang dipompa secara artifisial bisa menyesatkan investor, mengaburkan permintaan pasar sebenarnya, dan mendistorsi persaingan yang sehat.
Contohnya, harga mobil bekas untuk model tertentu seperti BYD Qin L anjlok hingga 30-40% di bawah harga resmi. Hal ini dapat memicu penurunan harga pada model sejenis dan menciptakan efek domino yang lebih luas di pasar.
Praktik penjualan mobil baru sebagai mobil bekas di China, meskipun menawarkan harga menarik, membawa risiko signifikan bagi konsumen. Transparansi dan regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi konsumen dan menjaga kesehatan pasar otomotif China. Konsumen perlu lebih teliti dan waspada sebelum memutuskan untuk membeli mobil “bekas” dengan harga miring ini.