Tim McLaren di Formula 1 kemungkinan besar akan merasakan dampak signifikan dari aturan baru FIA terkait sayap belakang fleksibel. Aturan ini diterapkan untuk menciptakan persaingan yang lebih adil di lintasan.
FIA Perketat Aturan Sayap Belakang Fleksibel di F1
Federasi Otomotif Internasional (FIA) semakin memperketat aturan penggunaan sayap belakang yang fleksibel. Mulai Grand Prix China, pengujian lebih ketat diterapkan untuk membatasi fleksibilitas komponen tersebut.
Larangan penggunaan sayap belakang yang lentur secara penuh akan berlaku mulai musim 2025. Ini merupakan respons terhadap kontroversi “mini-DRS” tahun lalu yang memberikan keuntungan aerodinamis bagi beberapa tim, termasuk McLaren.
Pengujian tambahan telah dilakukan sejak balapan pembuka di Australia. FIA memantau pergerakan sayap belakang dan menambahkan pengujian untuk mencegah eksploitasi fleksibilitas sayap.
McLaren, Tim yang Paling Terdampak Aturan Baru?
Mantan pembalap F1, Johnny Herbert, menilai McLaren sebagai tim yang paling terdampak aturan baru ini. Sayap belakang McLaren menunjukkan tingkat fleksibilitas yang signifikan.
Herbert menjelaskan, bagian belakang sayap McLaren (trailing edge) melentur cukup banyak. Hal ini memberikan peningkatan performa yang signifikan, terutama saat DRS diaktifkan.
Dengan DRS aktif, celah yang seharusnya hanya melebar 3 milimeter bisa melebar hingga lebih dari 50 milimeter. Keuntungan aerodinamis ini, meski kecil, memberikan keunggulan bagi McLaren di lintasan lurus.
Sayap yang lebih fleksibel mengurangi hambatan udara, meningkatkan kecepatan, dan membuat mobil lebih sulit untuk disalip. Ini merupakan keunggulan utama yang kini terancam hilang.
Tantangan McLaren di Grand Prix China
FIA telah menerapkan pengawasan ketat, termasuk penggunaan kamera khusus untuk memantau pergerakan sayap belakang. Pelanggaran lebih lanjut akan berujung pada pengetatan regulasi.
McLaren belum memberikan pernyataan resmi menanggapi aturan baru ini. Namun, perubahan desain sayap kemungkinan besar perlu dilakukan agar tetap kompetitif.
Grand Prix China akan menjadi ujian bagi McLaren. Kita akan lihat apakah mereka masih bisa mempertahankan performanya di lintasan lurus, atau aturan baru ini benar-benar mengurangi keunggulan mereka.
Ke depannya, persaingan di F1 akan semakin ketat dengan aturan yang lebih presisi. Perubahan ini akan memaksa tim untuk lebih inovatif dalam mendesain mobil agar tetap kompetitif tanpa mengandalkan fleksibilitas sayap yang kini dibatasi.