Bos Ducati Minta Marquez-Rossi Berdamai: Akankah Terjadi?

Davide Tardozzi, bos tim Ducati MotoGP, menyerukan agar Marc Marquez dan Valentino Rossi mengakhiri perseteruan panjang mereka dengan berjabat tangan. Seruan ini muncul setelah Tardozzi menegur para penggemar yang mencemooh Marquez di MotoGP Italia di Mugello.

Ketegangan antara Marquez dan Rossi telah berlangsung sejak insiden kontroversial di musim 2015. Rossi menuduh Marquez merusak peluangnya untuk meraih gelar juara dunia, dan hubungan keduanya tetap tegang hingga saat ini.

Perseteruan Marquez dan Rossi: Sebuah Babak Baru

Rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi telah menjadi bumbu utama MotoGP selama bertahun-tahun. Puncaknya adalah insiden di Sepang pada tahun 2015, yang hingga kini masih diingat oleh para penggemar.

Rossi secara terbuka menuduh Marquez melakukan tindakan tidak sportif yang merugikannya. Tuduhan ini memicu perdebatan sengit dan hubungan yang tegang di antara kedua pembalap legendaris tersebut.

Bahkan di tahun 2018, Rossi menolak berjabat tangan dengan Marquez dalam konferensi pers, menunjukkan betapa dalamnya keretakan hubungan mereka.

Reaksi Tardozzi atas Kecaman Fans Terhadap Marquez

Setelah Marquez memenangkan Sprint Race MotoGP Italia di Mugello, sebagian penonton mencemoohnya. Tardozzi, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, menyatakan hal itu sebagai tindakan tidak sportif.

Ia mengecam tindakan tersebut melalui media _DAZN_, menganggap perilaku penonton tidak pantas mengingat kejadian di tahun 2015 telah berlalu cukup lama.

Tardozzi meminta agar para penggemar dapat melupakan masa lalu dan fokus mendukung para pembalap, terlepas dari siapa yang mereka sukai.

Ajakan untuk Berdamai dan Melihat ke Depan

Tardozzi menekankan pentingnya bagi Marquez dan Rossi untuk berdamai dan menyelesaikan perseteruan mereka. Ia mengajak kedua pembalap untuk berjabat tangan sebagai simbol perdamaian dan memulai babak baru.

Menurutnya, peristiwa 2015 sudah seharusnya menjadi bagian dari masa lalu. Baik Marquez maupun Rossi adalah pembalap hebat yang patut dihargai atas pencapaian dan kontribusinya pada dunia MotoGP.

Tardozzi bahkan menyatakan bahwa tanggung jawab atas insiden di tahun 2015 adalah 50/50, menunjukkan pandangannya yang netral mengenai kontroversi tersebut.

Meskipun Marquez kini membela Ducati, sebuah tim asal Italia, kecaman yang diterimanya di Mugello masih ada, meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayang-bayang perseteruan masa lalu masih ada.

Sikap Tardozzi bukanlah yang pertama dari tim Ducati. Sebelumnya, Pecco Bagnaia juga pernah menunjukkan gestur tidak suka kepada penonton yang mencemooh Marquez.

Ajakan Tardozzi untuk berdamai diharapkan dapat membuka jalan bagi rekonsiliasi antara Marquez dan Rossi. Semoga keduanya dapat menerima ajakan ini dan menjadikan MotoGP lebih sportif dan menarik untuk disaksikan.

Pos terkait