Bahaya Kortikosteroid: Efek Samping Moonface Pada Alergi Kronis

Bahaya Kortikosteroid: Efek Samping Moonface Pada Alergi Kronis
Sumber: Hellosehat.com.com

Alergi merupakan respons sistem imun yang berlebihan terhadap zat tertentu yang disebut alergen. Reaksi alergi bervariasi, mulai dari ringan seperti bersin hingga berat seperti syok anafilaksis. Pengobatan alergi seringkali melibatkan kortikosteroid, namun perlu diwaspadai efek samping jangka panjangnya.

Kortikosteroid merupakan obat antiinflamasi yang efektif meredakan gejala alergi. Obat ini meniru hormon kortisol alami tubuh, menekan peradangan dan respons imun. Penggunaannya, meskipun efektif, perlu pengawasan dokter karena potensi efek samping.

Penanganan Alergi dengan Kortikosteroid: Manfaat dan Risiko

Kortikosteroid efektif dalam meredakan peradangan akibat alergi. Obat ini bekerja dengan meningkatkan produksi kortisol, hormon yang secara alami mengurangi peradangan.

Namun, penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat menyebabkan penekanan fungsi sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Efek Samping Jangka Panjang Kortikosteroid

Penggunaan kortikosteroid dalam dosis tinggi dan jangka panjang berisiko menimbulkan sejumlah efek samping. Sebuah studi dari Southern Ohio Medical Center menyebutkan beberapa efek samping tersebut, meliputi moon face, osteoporosis, diabetes, katarak, dan penyakit kardiovaskular.

Moon face, atau pembengkakan wajah, terjadi akibat penumpukan lemak di wajah. Efek samping lainnya dapat mengancam kesehatan serius dan perlu dipantau oleh dokter.

Oleh karena itu, penggunaan kortikosteroid harus diawasi ketat oleh dokter. Konsumsi obat ini umumnya 3-4 kali sehari sesuai petunjuk dokter. Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis dapat berisiko.

Cetirizine: Alternatif yang Lebih Aman untuk Alergi

Cetirizine merupakan antihistamin yang efektif meredakan gejala alergi. Obat ini bekerja dengan memblokir pelepasan histamin, zat yang memicu reaksi alergi.

Berbeda dengan kortikosteroid, cetirizine umumnya lebih aman untuk penggunaan jangka panjang. Cetirizine relatif lebih aman untuk digunakan dalam jangka panjang.

Cetirizine efektif meredakan gejala alergi seperti bersin, mata berair, dan gatal-gatal, termasuk biduran. Obat ini biasanya cukup dikonsumsi satu kali sehari karena memiliki durasi kerja 24 jam.

Cetirizine mudah ditemukan di apotek, misalnya dengan merk Hufarizine-R. Hufarizine-R merupakan obat antialergi yang tidak mengandung kortikosteroid dan aman dikonsumsi rutin.

Hufarizine-R tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup, dengan dosis satu kali sehari. Ketersediaan dan kemudahan penggunaan menjadikannya pilihan yang praktis.

Meskipun cetirizine relatif aman, konsultasikan dengan dokter jika gejala alergi tidak membaik setelah beberapa minggu. Penanganan medis tetap penting untuk memastikan kesehatan optimal.

Gambar yang digunakan dalam artikel ini merupakan ilustrasi yang dihasilkan oleh AI.

Penggunaan kortikosteroid dan cetirizine dalam pengobatan alergi harus selalu dikonsultasikan dengan dokter. Pengobatan yang tepat dan sesuai kondisi masing-masing individu akan memberikan hasil yang optimal dan meminimalisir risiko efek samping. Pemantauan kesehatan secara berkala juga penting untuk memastikan pengobatan berjalan efektif dan aman.

Pos terkait