Harga Sepatu Nike Naik? Ini Dia Bocoran Terbarunya

Harga Sepatu Nike Naik? Ini Dia Bocoran Terbarunya
Sumber: Detik.com

Produsen sepatu dan perlengkapan olahraga ternama, Nike, dikabarkan akan menaikkan harga produknya mulai pekan depan. Kenaikan ini menyasar berbagai produk, mulai dari pakaian dan peralatan olahraga hingga sepatu. Faktor utama di balik kenaikan harga ini adalah tarif impor yang tinggi akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengingat sebagian besar produk Nike berasal dari China dan Vietnam.

Meskipun Nike menyatakan bahwa penyesuaian harga merupakan bagian dari perencanaan musiman, dampak kebijakan tarif impor AS tetap menjadi sorotan utama. Perusahaan raksasa ini berupaya menyeimbangkan peningkatan biaya produksi dengan daya beli konsumen.

Kenaikan Harga Produk Nike: Berapa Besarannya?

Besaran kenaikan harga bervariasi tergantung jenis dan harga produk. Untuk pakaian dan peralatan dewasa, kenaikan berkisar antara US$ 2 hingga US$ 10, atau setara dengan Rp 32.000 hingga Rp 164.000 (dengan kurs Rp 16.400).

Barang-barang dengan harga antara US$ 100 hingga US$ 150 akan mengalami kenaikan US$ 5, atau sekitar Rp 82.000. Sementara itu, sepatu dengan harga di atas US$ 150 akan naik hingga US$ 10 (sekitar Rp 164.000).

Menariknya, Nike memutuskan untuk tidak menaikkan harga produk anak-anak, mengingat semakin dekatnya musim sekolah. Kebijakan ini bisa jadi strategi untuk mempertahankan pangsa pasar di segmen tersebut.

Produk yang Dikecualikan dari Kenaikan Harga

Tidak semua produk Nike akan mengalami kenaikan harga. Salah satu contohnya adalah sepatu Nike Air Force 1 yang dibanderol dengan harga US$ 155 (sekitar Rp 2,5 juta), yang tetap mempertahankan harga aslinya.

Produk dengan harga kurang dari US$ 100 juga terbebas dari kenaikan harga ini. Nike tampaknya berupaya untuk menjaga daya beli konsumen di segmen harga yang lebih terjangkau.

Kembalinya Nike ke Amazon

Selain kenaikan harga, Nike juga mengumumkan kembalinya produk-produknya ke platform e-commerce Amazon. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Nike untuk merebut kembali pangsa pasar dari kompetitor yang lebih baru.

Sebelumnya, Nike menghentikan penjualan di Amazon pada tahun 2019, dengan alasan fokus pada penjualan melalui situs web dan toko fisik mereka sendiri. Kini, Nike tampaknya melihat potensi besar dalam kembali ke Amazon untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Strategi ini sejalan dengan upaya Nike untuk memperluas jangkauan pasarnya secara global. Ekspansi ke Amazon ini melengkapi strategi ekspansi ke pengecer fisik baru seperti Printemps di Prancis.

Implikasi Kenaikan Harga dan Strategi Nike

Kenaikan harga Nike tentu akan berdampak pada daya beli konsumen. Namun, dengan tetap mempertahankan harga beberapa produk dan fokus pada ekspansi pasar, Nike tampaknya berupaya meminimalisir dampak negatif kenaikan harga ini.

Kembalinya Nike ke Amazon menunjukkan strategi yang lebih agresif dalam menghadapi persaingan. Dengan menggabungkan penjualan online dan offline, Nike berharap dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri perlengkapan olahraga.

Langkah-langkah yang diambil Nike menunjukkan perhitungan matang dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan persaingan pasar yang semakin ketat. Waktu akan menunjukkan seberapa efektif strategi ini dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, keputusan Nike untuk menaikkan harga dan kembali ke Amazon merupakan strategi yang kompleks dan menarik untuk diamati. Kenaikan harga, meskipun dipicu oleh faktor eksternal, juga mencerminkan strategi internal perusahaan untuk menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar yang dinamis. Sementara itu, kembalinya ke Amazon menjadi bukti bahwa Nike masih melihat pentingnya platform e-commerce raksasa tersebut dalam upaya meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *