TikTok di AS: Trump Kembali Tunda Larangan?

TikTok di AS: Trump Kembali Tunda Larangan?
Sumber: Liputan6.com

TikTok menghadapi ancaman penghentian operasional di Amerika Serikat jika tidak diakuisisi oleh entitas Amerika Serikat sebelum tenggat waktu yang telah ditentukan. Presiden AS Donald Trump beberapa kali memperpanjang tenggat waktu tersebut, menyelamatkan TikTok dari pelarangan total.

Meskipun Trump optimistis akan tercapainya kesepakatan penjualan, hingga kini belum ada hasil yang konkret. Proses negosiasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait TikTok masih berlangsung alot dan penuh tantangan.

Perpanjangan Tenggat Waktu, Kali Ketiga?

Pada Mei 2025, Trump memperpanjang tenggat waktu penjualan TikTok hingga 19 Juni 2025. Laporan terbaru dari *The Wall Street Journal*, yang dikutip *Tech Times*, menyebutkan kemungkinan adanya perpanjangan tenggat waktu lagi.

Jika benar terjadi, ini akan menjadi perpanjangan ketiga kalinya. TikTok akan tetap dapat beroperasi di AS, setidaknya untuk sementara waktu.

Namun, aturan pengadilan tetap berlaku. TikTok tetap dianggap sebagai entitas asing dengan akses ke data pengguna AS, sebuah isu krusial yang perlu segera diatasi.

Tenggat Waktu Kian Mendekat, Masa Depan TikTok di AS Tidak Jelas

Tenggat waktu 19 Juni 2025 semakin dekat. Tanpa intervensi lebih lanjut dari Trump, masa depan TikTok di AS terlihat suram.

Regulasi AS mewajibkan penjualan TikTok kepada perusahaan AS agar dapat terus beroperasi. Kegagalan dalam menemukan pembeli dari Amerika Serikat akan berujung pada pelarangan permanen.

Meskipun beberapa perusahaan dan investor telah mengajukan penawaran, negosiasi masih berjalan alot. Perbedaan kepentingan dan tekanan politik antara AS dan Tiongkok menjadi penghalang utama.

Penutupan Sementara dan Perjuangan Mempertahankan Eksistensi

Pada 19 Januari 2025, TikTok sempat menghentikan operasinya di AS. Hal ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan penjualan dan berlakunya perintah pengadilan.

Aplikasi TikTok dihapus dari toko aplikasi resmi, membuat akses pengguna AS terhenti sementara. Penutupan tersebut hanya berlangsung beberapa jam.

Setelah Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya, ia memberikan kesempatan 75 hari kepada TikTok untuk menemukan pembeli potensial. Perpanjangan ini merupakan awal dari serangkaian upaya penyelamatan TikTok di AS.

Perjuangan TikTok untuk bertahan di pasar AS masih terus berlanjut. Ketidakpastian mengenai masa depan aplikasi ini masih membayangi, menunggu keputusan final dari pemerintah AS dan hasil negosiasi dengan pihak Tiongkok.

Meskipun telah beberapa kali mendapatkan perpanjangan waktu, situasi ini tetap menggarisbawahi pentingnya regulasi dan keamanan data pengguna dalam konteks persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Nasib TikTok di AS menjadi contoh nyata dari kompleksitas regulasi teknologi internasional.

Pos terkait