Kepergian Nick Kuipers dari Persib Bandung ke Dewa United FC telah menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan Bobotoh, pendukung setia Maung Bandung. Kepindahan bek asal Belanda ini bahkan berdampak signifikan pada jumlah pengikutnya di Instagram; lebih dari 100 ribu followers menghilang setelah pengumuman transfer tersebut.
Reaksi keras Bobotoh ini menunjukkan betapa besarnya peran dan arti Nick Kuipers selama enam musim membela Persib. Kepergiannya ke tim yang menjadi pesaing langsung Persib di papan atas Liga 1 2024-2025 semakin menambah rasa kecewa tersebut.
Kehilangan Followers dan Gelombang Kekecewaan Bobotoh
Akun Instagram Nick Kuipers dibanjiri komentar-komentar negatif dan penurunan jumlah pengikut yang signifikan. Hal ini dikonfirmasi oleh beberapa akun media sosial sepak bola Indonesia, termasuk @infobolaindonesi01, yang melaporkan hilangnya lebih dari 100 ribu followers.
Kekecewaan Bobotoh muncul karena mereka mengira Nick Kuipers akan kembali ke Belanda setelah kontraknya berakhir. Namun, kepindahannya ke Dewa United menjadi kejutan besar dan memicu reaksi negatif yang masif.
Klarifikasi Nick Kuipers: Tidak Ada Tawaran Perpanjangan Kontrak
Menanggapi kekecewaan Bobotoh dan penurunan jumlah followers-nya, Nick Kuipers memberikan klarifikasi resmi. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Persib Bandung.
Pemain berusia 30 tahun itu menekankan bahwa Persib sama sekali tidak berusaha untuk mempertahankannya. Ia membantah rumor yang beredar bahwa ia akan kembali ke Belanda dan menegaskan kecintaannya pada Indonesia.
Alasan Bergabung dengan Dewa United
Nick Kuipers menyatakan bahwa tawaran dari Dewa United memberinya kepercayaan diri untuk melanjutkan kariernya di Liga 1. Ia merasa tertantang dan senang dengan kesempatan baru ini.
Keputusan bergabung dengan Dewa United bukan semata-mata karena faktor finansial, tetapi juga karena prospek dan tantangan baru yang ditawarkan klub tersebut.
Masa Depan Nick Kuipers dan Reaksi Bobotoh di Masa Mendatang
Pertanyaan besar kini adalah bagaimana Bobotoh akan menyambut Nick Kuipers saat ia kembali ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebagai pemain lawan. Akankah ia disambut sebagai mantan pahlawan atau sebagai musuh baru?
Waktu akan menjawab pertanyaan tersebut. Namun, satu hal yang pasti adalah, kepergian Nick Kuipers meninggalkan jejak yang dalam di hati Bobotoh dan sejarah Persib Bandung.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional antara pemain, klub, dan suporter dalam sepak bola Indonesia. Hal ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan antara klub dan pemain dalam mengelola ekspektasi suporter.
Ke depannya, diharapkan terjalin komunikasi yang lebih baik antara klub dan pemain, sehingga mencegah kesalahpahaman dan meminimalisir reaksi negatif dari suporter. Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola profesional.