Pasar insurtech di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Gabungan antara industri asuransi dan teknologi digital ini telah menciptakan peluang besar, menarik minat investor dan konsumen. Data Mobility Foresight memprediksi nilai pasar insurtech Indonesia mencapai US$ 8,5 miliar (sekitar Rp 138 triliun) pada tahun 2024, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 16-18% hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya digitalisasi layanan keuangan dan adopsi teknologi oleh konsumen.
Segmen asuransi jiwa dan kesehatan saat ini mendominasi pasar. Namun, asuransi properti, perjalanan, dan asuransi terpadu diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini membuka peluang besar bagi perusahaan insurtech untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Insurtech: Solusi Asuransi bagi Nasabah Pemula
Produk-produk insurtech semakin diminati, khususnya oleh nasabah pemula. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan SalingJaga, yang mencatat lebih dari 200.000 anggota untuk produk asuransi jiwa syariah digitalnya hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Mayoritas pengguna SalingJaga adalah mereka yang untuk pertama kalinya membeli asuransi jiwa. Kemudahan akses dan proses digital yang ditawarkan oleh insurtech menjadi daya tarik utama bagi segmen ini.
Kontribusi Signifikan Insurtech terhadap Pasar Asuransi Indonesia
Laporan Fintech Futures memperkirakan total nilai pasar asuransi di Indonesia (jiwa dan non-jiwa) mencapai US$ 37,22 miliar pada tahun 2024. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi US$ 46,72 miliar pada tahun 2029.
Insurtech berperan penting dalam pertumbuhan ini. Pada tahun 2024, insurtech diperkirakan berkontribusi sekitar 22,8% dari total pasar asuransi Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi besar insurtech untuk terus berkembang dan menjadi pemain utama di industri asuransi.
SalingJaga, sebagai salah satu perusahaan insurtech terkemuka di Indonesia, telah mendapatkan pengakuan internasional dengan meraih penghargaan InsureTech Connect (ITC) Asia InsurTech Awards 2025.
Masa Depan dan Tantangan Insurtech di Indonesia
Prospek pasar insurtech di Indonesia tetap optimis. Integrasi teknologi AI, blockchain, dan IoT akan semakin mendalam di berbagai aspek operasional asuransi.
Perusahaan insurtech perlu fokus pada hiperpersonalisasi, verifikasi identitas digital, pencegahan risiko, dan penawaran berbasis ekosistem.
Konvergensi dengan sektor lain seperti perawatan kesehatan dan perbankan akan melahirkan solusi holistik yang berpusat pada pelanggan. Peningkatan regulasi dan kolaborasi antara perusahaan asuransi tradisional dan startup akan mempercepat inklusi dan efisiensi industri asuransi.
Meskipun demikian, beberapa tantangan masih harus dihadapi.
- Rendahnya literasi asuransi di masyarakat membutuhkan edukasi yang lebih intensif.
- Regulasi yang masih berkembang perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan industri.
- Biaya adopsi teknologi yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi beberapa perusahaan.
- Tidak semua produk asuransi dapat sepenuhnya didigitalisasi, sehingga strategi pemasaran yang terintegrasi tetap diperlukan.
Secara keseluruhan, industri insurtech di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan terus berinovasi, insurtech akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan industri asuransi Indonesia yang lebih inklusif dan efisien. Pertumbuhan pesat ini menunjukkan transformasi digital yang signifikan dalam sektor asuransi, memberikan akses yang lebih luas dan layanan yang lebih personal bagi konsumen Indonesia.