Fosil Tonggeret Jerman: Rahasia Evolusi Serangga Purba Terungkap

Fosil Tonggeret Jerman: Rahasia Evolusi Serangga Purba Terungkap
Sumber: Liputan6.com

Para peneliti berhasil mengungkap spesies tonggeret tertua yang pernah ditemukan. Fosil tersebut berasal dari Messel Pit di Frankfurt, Jerman, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO. Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang evolusi serangga dan sejarah kehidupan di masa lampau.

Penemuan menakjubkan ini berasal dari formasi batuan serpih minyak di Messel Pit, yang berasal dari zaman Eosen (sekitar 56-33,9 juta tahun lalu). Fosil tonggeret ini merupakan tambahan yang signifikan terhadap jumlah fosil tonggeret yang sangat terbatas dari era Kenozoikum.

Tonggeret Purba *Eoplatypleura messelensis*

Spesies tonggeret baru ini diberi nama *Eoplatypleura messelensis*. Ia termasuk dalam kelompok *Platypleurini*, salah satu cabang terbesar dari tonggeret. Ukurannya cukup besar dengan panjang tubuh sekitar 2,5 cm dan rentang sayap mencapai 6,8 cm.

Fosil *E. messelensis* menunjukkan mata majemuk kecil dan sayap depan lebar dengan tepi melengkung. Pola unik pada sayapnya mirip dengan tonggeret modern yang hidup di hutan dan semak belukar, kemungkinan berfungsi sebagai kamuflase.

Dr. Sonja Wedmann, salah satu penulis penelitian, mengatakan bahwa kelompok *Platypleurini* sangat menarik karena memiliki distribusi geografis yang luas dan beragam spesies dengan karakteristik unik. Temuan ini menambah pemahaman kita tentang keragaman tonggeret di masa lalu.

Jembatan Penting dalam Evolusi Serangga

Fosil *Eoplatypleura messelensis*, meskipun hanya spesimen betina, memberikan informasi berharga tentang evolusi tonggeret. Kelompok *Platypleurini* dikenal karena pejantannya yang menghasilkan suara nyaring untuk menarik pasangan. Kemungkinan besar, *E. messelensis* juga memiliki kebiasaan serupa.

Penemuan ini menjembatani celah dalam sejarah evolusi serangga. Hanya sekitar 44 spesimen tonggeret yang diketahui berasal dari era Kenozoikum. Fosil ini memberikan data penting untuk studi genetika dan evolusi serangga di masa mendatang.

Sonja Wedmann menekankan pentingnya catatan fosil serangga dalam memahami perkembangan ekosistem kompleks dan interaksi ekologis di masa lalu. Serangga merupakan bagian besar dari keanekaragaman hayati bumi.

Studi Terbaru: Nasib Dinosaurus Sebelum Hantaman Asteroid

Sebuah studi terpisah dari University College London menganalisis sekitar 8.000 fosil dinosaurus dari Amerika Utara untuk menyelidiki hipotesis tentang kepunahan dinosaurus sebelum hantaman asteroid 66 juta tahun lalu.

Studi ini fokus pada empat famili dinosaurus: Ankylosauridae, Ceratopsidae, Hadrosauridae, dan Tyrannosauridae. Analisis menunjukkan bahwa keempat famili tersebut masih tersebar luas dan umum ditemukan pada periode menjelang hantaman asteroid.

Chris Dean, penulis utama studi tersebut, berpendapat bahwa anggapan dinosaurus sudah menuju kepunahan sebelum hantaman asteroid mungkin disebabkan oleh data fosil yang tidak akurat. Kurangnya rekaman fosil dari periode kritis itu membuat interpretasi yang kurang tepat.

Analisis model menunjukkan dinosaurus tidak menunjukkan tanda-tanda menuju kepunahan alami sebelum asteroid menghantam bumi. Penurunan jumlah fosil dari periode Maastrichtian kemungkinan disebabkan faktor geologis seperti penyusutan Western Interior Seaway dan pembentukan Pegunungan Rocky. Kondisi geologis ini mempersulit proses fosilisasi dan penemuan fosil oleh para paleontolog.

Studi ini justru memperkuat hipotesis bahwa hantaman asteroid merupakan penyebab utama kepunahan dinosaurus. Jika bukan karena asteroid, dinosaurus mungkin masih hidup berdampingan dengan mamalia dan reptil hingga saat ini. Penemuan fosil tonggeret purba dan penelitian mengenai kepunahan dinosaurus memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai sejarah kehidupan di bumi. Kedua penelitian ini menekankan pentingnya catatan fosil dalam memahami evolusi kehidupan dan perubahan lingkungan di masa lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *