Di tengah pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, Wuling Air EV berhasil mencuri perhatian. Keunggulan utama mobil ini terletak pada baterai berstandar IP67 yang tahan air dan debu, fitur yang sangat relevan dengan kondisi iklim dan infrastruktur jalan di Indonesia.
Ketahanan baterai ini menjadi kunci utama, mengingat potensi kerusakan akibat banjir atau genangan air yang cukup sering terjadi. Namun, apa sebenarnya arti sertifikasi IP67 dan bagaimana Wuling memastikan keandalannya? Artikel ini akan mengulas secara detail teknologi baterai Wuling Air EV.
Keunggulan Baterai Wuling Air EV: Lebih dari Sekadar Tahan Air
Wuling Motors tidak setengah-hati dalam menjamin keamanan baterai Wuling Air EV. Proses pengujian yang ketat dilakukan untuk memastikan ketahanan dan performa optimal dalam berbagai kondisi.
Lebih dari 16 jenis uji ketahanan ekstrem telah dilalui, termasuk simulasi kecelakaan, paparan api langsung, dan bahkan perendaman di air laut. Baterai ini tetap berfungsi normal meskipun dijatuhkan dari ketinggian 1 meter atau digetarkan selama 72 jam berturut-turut.
Penggunaan baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) juga menjadi nilai tambah. Jenis baterai ini dikenal lebih stabil dan awet dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.
Sertifikasi IP67: Jaminan Keamanan dan Ketahanan
Sertifikasi IP67 menandakan tingkat perlindungan tinggi terhadap debu dan air. Angka 6 menunjukkan perlindungan sempurna terhadap debu, sementara angka 7 berarti baterai tahan terhadap perendaman air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit.
Dengan sertifikasi ini, Wuling Air EV diklaim aman digunakan bahkan dalam kondisi hujan lebat atau banjir. Ini menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar mobil listrik Indonesia.
Perlu diketahui bahwa pengujian dilakukan secara ekstensif, sehingga klaim ketahanan baterai tersebut terjamin kualitasnya.
Teknologi Baterai LFP dan Fitur Keamanan Tambahan
Baterai LFP pada Wuling Air EV memiliki beberapa keunggulan. Baterai ini tahan terhadap suhu tinggi, meminimalisir risiko overheating.
Umur pakai baterai LFP juga lebih panjang, mampu bertahan hingga ribuan siklus pengisian daya. Selain itu, baterai ini ramah lingkungan karena bebas kobalt dan logam berat berbahaya.
Sistem proteksi ganda juga disematkan untuk mencegah overcharging, short circuit, dan over-discharging, menjamin keamanan dan umur pakai baterai yang optimal.
- Ketahanan terhadap suhu tinggi mengurangi risiko overheating.
- Umur panjang baterai memastikan investasi jangka panjang yang menguntungkan.
- Ramah lingkungan karena bebas dari bahan berbahaya.
- Sistem proteksi ganda meningkatkan keamanan dan keandalan.
Wuling Air EV hadir dalam beberapa varian dengan kapasitas baterai berbeda. Varian Standard Range dan Lite memiliki baterai 17,3 kWh dengan jarak tempuh 200 km, sedangkan Long Range menawarkan baterai 26,7 kWh dan jarak tempuh 300 km.
Waktu pengisian daya bervariasi tergantung sumber daya. Pengisian daya rumah (2.200 VA) membutuhkan waktu 8,5-11 jam, sedangkan charging pillar (7.700 VA) dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) menawarkan waktu pengisian yang lebih cepat, yaitu 30-90 menit.
Garansi yang panjang juga ditawarkan, meliputi garansi umum 3 tahun/100.000 km dan garansi baterai 8 tahun/120.000 km. Layanan pick up dan drop off untuk servis berkala juga tersedia, memudahkan perawatan kendaraan.
Dengan harga mulai Rp206 jutaan setelah subsidi, Wuling Air EV menjadi salah satu pilihan mobil listrik yang terjangkau dengan teknologi baterai yang terpercaya dan fitur keamanan yang lengkap. Kombinasi teknologi canggih, uji ketahanan yang komprehensif, dan harga yang kompetitif menjadikan Wuling Air EV solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan dan terjangkau.
Inovasi seperti ini, didukung oleh insentif pemerintah dan perkembangan infrastruktur pengisian daya, akan semakin mendorong percepatan transisi energi di Indonesia. Wuling Air EV bukan hanya sekadar kendaraan listrik, tetapi juga simbol kemajuan teknologi yang menjawab kebutuhan mobilitas modern.





