Musim mudik Lebaran 2025 semakin dekat. Ribuan kendaraan akan membanjiri jalan tol Trans Jawa dan jalur alternatif lainnya. Keselamatan perjalanan menjadi prioritas utama. Kondisi ban mobil, sebagai komponen vital yang bersentuhan langsung dengan jalan, memerlukan perhatian khusus sebelum memulai perjalanan panjang. Berikut panduan lengkap memastikan ban mobil Anda siap menghadapi tantangan perjalanan mudik.
Pengecekan menyeluruh terhadap kondisi ban mobil tidak boleh dianggap remeh. Hal ini krusial untuk mencegah kecelakaan dan memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman. Informasi berikut disusun berdasarkan anjuran Auto Tyre Indonesia, bertujuan memberikan panduan praktis bagi para pemudik.
Persiapan Ban Mobil untuk Mudik Lebaran 2025
Kondisi ban yang prima adalah kunci utama keselamatan perjalanan mudik. Jangan sampai perjalanan menyenangkan terganggu oleh masalah ban yang tidak terduga.
Sebelum memulai pengecekan, pastikan Anda memiliki alat-alat yang dibutuhkan. Alat ukur kedalaman tapak ban (tread depth gauge), kunci roda, dongkrak, dan senter sangat disarankan.
Pengecekan Tekanan Angin dan Ketebalan Tapak Ban
Tekanan angin ban yang tepat sangat penting. Tekanan yang kurang atau berlebih dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, boros bahan bakar, bahkan pecah ban.
Periksa tekanan angin ban saat dalam kondisi dingin, sebelum perjalanan dimulai. Ikuti rekomendasi tekanan angin dari pabrikan mobil yang tertera di pintu mobil atau buku manual.
Jangan lupa memeriksa tekanan angin ban serep. Sering kali, ban serep terabaikan dan justru menjadi komponen penting ketika terjadi masalah ban.
Ketebalan tapak ban juga sangat krusial. Tapak yang tipis meningkatkan risiko aquaplaning, terutama di jalan basah.
Gunakan tread depth gauge untuk mengukur kedalaman alur ban. Kedalaman minimal yang aman adalah 1,6 mm. Jika kurang dari itu, segera ganti ban.
Cara sederhana memeriksa ketebalan tapak adalah dengan menggunakan koin seribu rupiah. Masukkan koin ke dalam alur ban. Jika angka tahun pada koin terlihat jelas, tapak ban sudah terlalu tipis dan perlu diganti.
Inspeksi Fisik dan Usia Ban
Periksa seluruh permukaan ban secara teliti. Cari tanda-tanda keretakan, benjolan, atau benda asing seperti paku yang tertanam.
Benjolan pada dinding ban menandakan kerusakan struktur internal yang berbahaya. Jangan abaikan kondisi ini.
Usia ban juga menjadi faktor penting. Ban yang berusia lebih dari 5 tahun, meski jarang digunakan, cenderung mengeras dan getas, meningkatkan risiko pecah ban.
Periksa kode produksi ban yang terdiri dari empat digit angka. Misalnya, 3220 berarti ban dibuat pada minggu ke-32 tahun 2020. Ganti ban yang sudah mendekati usia 5 tahun.
Persiapan Ban Serep dan Perawatan Rutin
Pastikan ban serep dalam kondisi prima, tekanan angin sesuai, dan tidak ada keretakan.
Siapkan juga peralatan pendukung seperti dongkrak, kunci roda, dan senter untuk mengantisipasi kejadian darurat di tengah perjalanan.
Lakukan spooring dan balancing secara berkala, terutama jika merasakan getaran pada setir atau mobil cenderung tertarik ke satu sisi.
Spooring memastikan sudut kemiringan roda sesuai standar, sementara balancing menjaga kestabilan putaran roda.
Lakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau sebelum mudik jarak jauh. Ban depan biasanya lebih cepat aus.
Perhatikan beban muatan mobil. Beban berlebih meningkatkan tekanan pada ban dan risiko pecah ban.
Bawa barang secukupnya dan sebarkan beban secara merata di dalam kabin dan bagasi.
Siapkan alat tambal ban darurat, seperti tire repair kit dan portable compressor, terutama jika memilih jalur mudik yang sepi.
Keselamatan perjalanan mudik Lebaran 2025 sangat bergantung pada kesiapan kita. Dengan melakukan pengecekan menyeluruh dan perawatan rutin pada ban mobil, kita dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan menikmati perjalanan yang aman dan nyaman. Jangan anggap remeh kondisi ban, karena ban yang baik bukan hanya menjamin kenyamanan, tetapi juga keselamatan Anda dan keluarga.
