Tren otomotif global tengah bergeser drastis. Kendaraan bermesin pembakaran dalam (ICE) perlahan digantikan oleh mobil listrik (EV) yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Pergeseran ini terlihat semakin nyata, ditandai dengan meningkatnya penetrasi EV di berbagai negara.
Presiden Direktur Indomobil Group, Jusak Kertowidjojo, baru-baru ini memaparkan beberapa faktor pendorong di balik peningkatan popularitas mobil listrik. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian pabrik GAC-Indomobil di Purwakarta, Selasa (10/6/2025).
Meningkatnya Kesadaran Lingkungan
Salah satu faktor utama adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermesin konvensional telah menjadi perhatian serius di banyak kota besar dunia.
Jusak mencontohkan perubahan drastis kualitas udara di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Dulu, langit di kota-kota tersebut diselimuti kabut asap. Kini, berkat upaya pengurangan emisi, termasuk peralihan ke kendaraan listrik, langitnya terlihat lebih biru.
Efisiensi Biaya Operasional
Faktor lain yang mendorong peningkatan penetrasi EV adalah efisiensi biaya operasional. Harga bahan bakar minyak (BBM) yang terus meningkat membuat mobil listrik semakin menarik.
Jusak menuturkan, harga BBM di Indonesia telah melonjak signifikan. Jika dulu harga bensin hanya Rp 3.000 per liter, sekarang telah mencapai Rp 12.000 per liter. Kenaikan ini berdampak langsung pada pengeluaran pemilik kendaraan konvensional.
Dengan biaya pengisian daya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pengisian BBM, mobil listrik menawarkan solusi hemat biaya dalam jangka panjang. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi banyak konsumen.
Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Energi Alternatif
Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat juga menjadi faktor pendorong adopsi mobil listrik. Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula kendaraan yang dibutuhkan, sehingga konsumsi bahan bakar fosil pun meningkat.
Jusak menjelaskan, peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, China, dan India, misalnya, berdampak signifikan pada peningkatan kebutuhan energi. Hal ini mendorong pencarian energi alternatif yang lebih berkelanjutan.
Mobil listrik hadir sebagai solusi alternatif yang menjawab tantangan tersebut. Pengembangan EV pun digencarkan di berbagai negara besar, termasuk China, Eropa, Amerika Serikat, dan kini Indonesia.
Investasi Indomobil Group dalam produksi kendaraan listrik bersama GAC AION merupakan bukti nyata komitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Langkah ini menunjukkan optimisme terhadap masa depan industri otomotif yang berkelanjutan di Indonesia.
Kesimpulan: Masa Depan Otomotif yang Berkelanjutan
Peningkatan penetrasi mobil listrik merupakan sebuah tren global yang tak terelakkan. Faktor lingkungan, efisiensi biaya, dan kebutuhan energi alternatif menjadi pendorong utama pergeseran ini.
Dengan semakin banyaknya produsen otomotif yang berinvestasi di bidang kendaraan listrik, masa depan otomotif Indonesia pun diprediksi akan semakin hijau dan berkelanjutan. Langkah-langkah seperti yang dilakukan Indomobil Group diharapkan akan mempercepat transisi menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
Komitmen pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik juga akan menjadi kunci keberhasilan transisi ini. Dukungan berupa insentif dan infrastruktur pendukung akan sangat penting untuk memastikan adopsi mobil listrik berjalan lancar dan merata di seluruh lapisan masyarakat.





