Penghargaan Sastra dan Budaya Bergengsi: Kemenbud Siap Anugerahkan

Penghargaan Sastra dan Budaya Bergengsi: Kemenbud Siap Anugerahkan
Sumber: Liputan6.com

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyoroti kurangnya penghargaan monumental bagi sastrawan Indonesia. Beliau berencana untuk menciptakan ajang penghargaan bergengsi khusus untuk para pelaku sastra nasional. Hal ini penting mengingat penghargaan sastra yang ada saat ini masih belum memadai untuk mengapresiasi karya dan kontribusi para sastrawan.

Indonesia memiliki banyak talenta sastra berbakat yang perlu mendapat apresiasi selayaknya bidang seni lain seperti film dan musik yang sudah memiliki ajang penghargaan bergengsi. Kemenbud berharap adanya ajang penghargaan ini akan meningkatkan apresiasi terhadap sastra Indonesia.

Kemenbud Siapkan Ajang Penghargaan Bergengsi di Bidang Sastra

Menbud Fadli Zon mengungkapkan rencana untuk menciptakan ajang penghargaan sastra yang monumental. Targetnya, ajang ini dapat terwujud paling cepat tahun depan.

Saat ini, belum ada ajang penghargaan sastra tingkat nasional yang memiliki prestise setinggi penghargaan di bidang lain seperti film dan musik. Oleh karena itu, Kemenbud berinisiatif untuk membuat sebuah platform apresiasi yang layak bagi para sastrawan.

Meskipun sudah ada penghargaan seperti Bintang Budaya Parama Dharma yang diberikan kepada tokoh-tokoh berjasa di bidang kebudayaan, penghargaan khusus dan bergengsi untuk sastrawan masih belum ada.

Gelar untuk Tokoh Budayawan: Bintang Budaya Parama Dharma

Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma telah ada sejak 1980. Penghargaan ini diberikan pemerintah kepada tokoh yang berjasa bagi kebudayaan Indonesia.

Tahun ini, Kemenbud telah mengajukan delapan tokoh budayawan, termasuk sastrawan, untuk menerima penghargaan tersebut. Penganugerahannya masih menunggu persetujuan Presiden.

Meski penghargaan ini sudah ada, Fadli Zon menekankan perlunya ajang penghargaan khusus dan bergengsi di tingkat nasional yang berfokus pada sastra. Ajang ini diharapkan menjadi barometer prestasi sastra di Indonesia.

Apresiasi Monumental dan Program Pengembangan Talenta Sastra

Fadli Zon menekankan pentingnya apresiasi monumental bagi para sastrawan Indonesia. Hal ini penting untuk mendorong perkembangan sastra nasional.

Selain merencanakan ajang penghargaan, Kemenbud juga meluncurkan dua program untuk mengembangkan talenta sastra muda, yaitu Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra.

Kedua program ini bertujuan memperkuat ekosistem sastra Indonesia dan memperluas jangkauan karya sastra nasional ke kancah internasional. Tantangan besar yang dihadapi industri sastra Indonesia adalah kurangnya konektivitas dengan pasar global.

Program Laboratorium Penerjemah Sastra, misalnya, diharapkan dapat mencetak penerjemah sastra berkualitas yang mampu menerjemahkan karya-karya sastra Indonesia ke berbagai bahasa internasional.

Sementara itu, Laboratorium Promotor Sastra akan membantu para penulis dalam memasarkan karya mereka ke penerbit internasional. Hal ini akan meningkatkan visibilitas karya sastra Indonesia di dunia.

Kemenbud juga menyadari kurangnya penerjemah dan promotor sastra yang handal. Ini menjadi salah satu hambatan bagi karya sastra Indonesia untuk dikenal di kancah global.

Program-program tersebut diharapkan dapat menghasilkan penerjemah dan promotor sastra handal. Mereka tidak hanya menguasai teori penerjemahan tetapi juga softskill, seperti komunikasi dan manajemen waktu.

Sastra dan buku memiliki potensi sebagai aset diplomasi strategis bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia di dunia. Namun, tantangan utama yang perlu diatasi adalah optimalisasi konektivitas ekosistem sastra dan perbukuan Indonesia dalam skala global.

Dengan adanya rencana ajang penghargaan baru, bersama program Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra, Kemenbud berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan sastra Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.

Inisiatif ini diharapkan dapat memajukan sastra Indonesia dan memberikan apresiasi yang layak bagi para sastrawan yang telah berkontribusi besar bagi khazanah budaya bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *