Cumi-cumi, atau squid dalam bahasa Inggris, merupakan hidangan laut favorit banyak orang berkat teksturnya yang kenyal dan cita rasa gurihnya. Namun, di balik kelezatannya, cumi-cumi menyimpan beragam manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisi yang melimpah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap kandungan gizi cumi-cumi, manfaatnya bagi kesehatan, serta efek samping yang mungkin terjadi jika mengonsumsinya. Informasi yang disajikan bersumber dari data terpercaya dan bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang makanan laut yang satu ini.
Kandungan Gizi Cumi-Cumi
Cumi-cumi (Uroteuthis duvaucelli), termasuk dalam golongan moluska. Mirip dengan jenis makanan laut lainnya, cumi-cumi rendah kalori.
Selain rendah kalori, cumi-cumi kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Berikut rincian kandungan gizinya per 100 gram, berdasarkan data dari Panganku:
- Kalori: 75 kkal.
- Air: 82.2 gram.
- Protein: 16.1 gram.
- Kalsium: 32 miligram.
- Natrium: 37 miligram.
- Fosfor: 200 miligram.
- Kalium: 204.1 miligram.
- Beta karoten: 20 mikrogram.
- Vitamin B12: 1.3 mikrogram.
- Vitamin E: 1.2 mikrogram.
Manfaat Cumi-Cumi untuk Kesehatan
Cumi-cumi menawarkan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang lengkap.
Berikut beberapa manfaat utama mengonsumsi cumi-cumi secara teratur:
1. Membantu Menurunkan Kolesterol
Cumi-cumi mengandung asam lemak tak jenuh, termasuk omega-3. Omega-3 terbukti efektif menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan HDL (baik).
Selain menurunkan kolesterol, asam lemak tak jenuh juga menjadi sumber energi dan membantu penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).
2. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Cumi-cumi kaya akan kalsium, selenium, dan fosfor, mineral penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selenium berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan. Fosfor penting dalam pembentukan dan pemeliharaan kekuatan tulang dan gigi, serta penyimpanan energi.
3. Menjaga Keseimbangan Tekanan Darah
Kandungan kalium yang tinggi dalam cumi-cumi membantu menjaga keseimbangan tekanan darah.
Kalium membantu menurunkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
4. Mengatur Pembentukan Sel Darah Merah
Cumi-cumi mengandung vitamin B6 dan B12. Vitamin B12 penting dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.
Vitamin B6 membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi, protein, dan karbohidrat, serta membantu pergerakan hemoglobin.
5. Menjaga Keseimbangan Cairan
Natrium dalam cumi-cumi, sebagai elektrolit, membantu menjaga keseimbangan cairan dan darah.
Natrium juga berperan dalam fungsi saraf dan kontraksi otot. Namun, konsumsi natrium berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.
6. Menjaga Kesehatan Otak
Asam lemak omega-3 dalam cumi-cumi bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif, termasuk daya ingat dan kemampuan belajar.
Beta karoten juga berpotensi mencegah gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dengan menghambat aktivitas enzim penyebabnya.
7. Mengurangi Peradangan
Asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dalam cumi-cumi memiliki sifat anti-inflamasi.
Sifat ini membantu mengurangi peradangan dan risiko penyakit kronis terkait inflamasi, seperti penyakit jantung, artritis, dan diabetes.
8. Menjaga Kesehatan Mata
Vitamin A dalam cumi-cumi penting untuk kesehatan mata, terutama dalam pembentukan rodopsin untuk penglihatan malam hari.
Asam lemak omega-3 juga dapat meringankan gejala mata kering dengan mengurangi penguapan air mata.
Efek Samping Mengonsumsi Cumi-Cumi
Meskipun bermanfaat, cumi-cumi juga memiliki potensi efek samping.
Kandungan merkuri dalam cumi-cumi tergolong rendah dan aman dikonsumsi. Namun, hindari menggoreng cumi-cumi karena dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Orang yang alergi terhadap makanan laut sebaiknya menghindari cumi-cumi. Gejala alergi meliputi: pusing, mual, gatal di lidah dan kulit, ruam, dan kemerahan pada wajah.
Metode pengolahan yang lebih sehat untuk cumi-cumi termasuk mengukus, menumis, atau memanggang.
Kesimpulannya, cumi-cumi menawarkan beragam manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisi yang kaya. Namun, penting untuk memperhatikan potensi alergi dan mengolahnya dengan cara yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalisir risiko efek samping. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki kekhawatiran terkait konsumsi cumi-cumi, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.