Bahaya Diet Yo-yo: Efeknya Pada Tubuh & Cara Menghindarinya

Bahaya Diet Yo-yo: Efeknya Pada Tubuh & Cara Menghindarinya
Sumber: Hellosehat.com

Menurunkan berat badan memang dambaan banyak orang. Namun, perjalanan menuju berat badan ideal tak jarang terjebak dalam siklus berbahaya yang dikenal sebagai diet yoyo. Siklus ini ditandai dengan naik turunnya berat badan secara drastis dan berulang, berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Mari kita bahas lebih dalam tentang bahaya diet yoyo dan bagaimana cara menghindarinya.

Apa itu Diet Yoyo?

Diet yoyo adalah pola penurunan dan penambahan berat badan yang terjadi secara berulang dalam waktu singkat. Hal ini umumnya disebabkan oleh pola diet yang tidak berkelanjutan.

Namanya diambil dari gerakan naik turun yoyo. Berat badan turun drastis saat menjalani diet ketat, lalu kembali naik bahkan melebihi berat semula ketika kembali ke pola makan sebelumnya.

Siklus ini terjadi karena banyak program diet yang hanya fokus pada penurunan berat badan cepat tanpa membangun kebiasaan makan sehat jangka panjang.

Setelah diet berakhir, kebiasaan makan lama kembali dijalani, sehingga berat badan pun kembali naik. Seringkali, berat badan yang naik bahkan lebih banyak daripada sebelum diet.

Tubuh yang mengalami penurunan berat badan drastis akan bereaksi dengan menyimpan lebih banyak energi sebagai cadangan, mengira sedang menghadapi kelaparan.

Inilah yang menyebabkan siklus diet yoyo semakin sulit dihentikan. Ciri-ciri diet yoyo antara lain penurunan berat badan cepat namun tak bertahan lama.

Setelah diet, kebiasaan makan tak sehat kembali dijalani, sehingga berat badan naik lagi. Fokus utama adalah hasil cepat tanpa perubahan gaya hidup permanen.

Kebutuhan nutrisi seimbang seringkali diabaikan, bahkan jenis makanan dibatasi secara ekstrem. Hal ini berakibat pada kekurangan nutrisi penting bagi tubuh.

Efek Diet Yoyo pada Tubuh

Diet yoyo, meskipun tampak sepele, berdampak serius bagi kesehatan. Banyak orang tak menyadari bahwa pola diet ekstrem justru menjadi penyebab utamanya.

Efeknya jauh lebih merugikan daripada sekadar berat badan yang naik turun. Berikut beberapa efek negatif diet yoyo yang perlu diwaspadai.

Melambatkan Metabolisme

Penurunan berat badan drastis membuat tubuh merasa kekurangan energi. Sebagai respons, tubuh memperlambat metabolisme untuk menghemat energi.

Metabolisme yang lebih lambat membuat pembakaran kalori menjadi lebih sulit, bahkan setelah diet selesai. Penurunan berat badan selanjutnya pun akan lebih menantang.

Tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi, sehingga proses penurunan berat badan berikutnya akan jauh lebih sulit.

Kehilangan Massa Otot

Diet yoyo tidak hanya mengurangi lemak tubuh, tetapi juga massa otot. Ketika berat badan naik kembali, yang lebih mudah kembali adalah lemak, bukan otot.

Siklus berulang ini menyebabkan penurunan massa otot secara progresif. Kehilangan otot membuat tubuh menjadi lemah dan kurang bertenaga.

Gangguan Hormon dan Keseimbangan Tubuh

Diet yoyo mengganggu keseimbangan hormon leptin dan grelin. Leptin, hormon kenyang, menurun drastis saat berat badan turun, sehingga rasa lapar meningkat.

Grelin, hormon perangsang lapar, justru meningkat. Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan rasa lapar berlebih dan sulit merasa kenyang.

Kesulitan Menurunkan Berat Badan di Masa Depan

Tubuh menjadi lebih resisten terhadap penurunan kalori setelah mengalami diet yoyo berulang. Tubuh memperlambat metabolisme dan meningkatkan efisiensi penyimpanan lemak.

Mencoba menurunkan berat badan lagi di masa depan akan jauh lebih sulit karena tubuh sudah beradaptasi untuk menyimpan energi lebih efisien.

Masalah Psikologis dan Kesehatan Mental

Diet yoyo berdampak negatif pada kesehatan mental. Kegagalan menurunkan berat badan secara berkelanjutan menyebabkan frustrasi dan penurunan rasa percaya diri.

Hal ini dapat berujung pada masalah psikologis yang serius. Rasa gagal mengontrol tubuh dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.

Peningkatan Risiko Penyakit Kronis

Studi dalam jurnal *Nutrients* menunjukkan potensi hubungan antara diet yoyo dan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Meskipun hubungannya masih perlu diteliti lebih lanjut, ketidakseimbangan mikrobioma usus diduga berperan dalam memicu peradangan kronis dan gangguan pengaturan energi.

Diet sehat dan berkelanjutan jauh lebih penting daripada mengejar penurunan berat badan secara drastis. Pola makan seimbang dan aktivitas fisik rutin adalah kunci untuk menjaga berat badan ideal dan mencegah masalah kesehatan. Membangun kebiasaan hidup sehat jangka panjang merupakan strategi paling efektif untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Pos terkait