Ginjal berperan vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Organ ini menyaring limbah, cairan berlebih, dan elektrolit dari darah. Ginjal juga mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah, dan keseimbangan kalsium.
Kerusakan ginjal mengganggu fungsi-fungsi penting ini. Akibatnya, racun menumpuk, cairan tertahan, dan keseimbangan elektrolit terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dari hipertensi hingga penyakit jantung dan pengeroposan tulang. Kerusakan yang berkelanjutan dapat berujung pada penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Untungnya, beberapa perubahan gaya hidup sederhana dapat mencegah kerusakan ginjal di masa mendatang.
Menggunakan Obat Pereda Nyeri secara Berlebihan
Obat pereda nyeri antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin dapat membahayakan ginjal. OAINS merusak tubulus ginjal, saluran kecil yang mengembalikan nutrisi dan cairan ke darah.
Peradangan dan berkurangnya aliran darah ke ginjal juga terjadi. Efek ini lebih sering terjadi pada lansia atau penderita penyakit lain. Penderita penyakit ginjal kronis sebaiknya menghindari OAINS kecuali atas resep dokter. Gunakan obat pereda nyeri sesingkat mungkin dengan dosis anjuran.
Kurang Mengonsumsi Air Putih
Ginjal membutuhkan air untuk membuang limbah. Dehidrasi meningkatkan risiko kerusakan ginjal, terutama saat cuaca panas.
Urine pekat akibat dehidrasi mengandung mineral dan limbah lebih tinggi. Ini meningkatkan risiko batu ginjal dan infeksi saluran kemih, yang merusak ginjal. Minumlah 1,5 hingga 2 liter air per hari. Penderita penyakit hati atau gagal jantung mungkin perlu membatasi asupan cairan sesuai anjuran dokter.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol membuat tubuh dehidrasi, mengganggu fungsi ginjal. Alkohol juga meningkatkan tekanan darah, merusak ginjal.
Penyakit hati akibat alkohol juga membebani ginjal. Batasi konsumsi alkohol sesuai anjuran, yaitu maksimal 14 unit per minggu untuk pria dan wanita. Sebaiknya sebarkan konsumsi alkohol sepanjang minggu dengan beberapa hari tanpa alkohol.
Kebiasaan Merokok
Merokok meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung. Merokok juga merusak ginjal secara langsung.
Asap rokok mengandung kadmium, zat kimia beracun yang membahayakan ginjal. Merokok meningkatkan stres oksidatif dan mempersempit pembuluh darah, menyebabkan cedera ginjal. Merokok juga meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, dua penyebab utama penyakit ginjal. Berhenti merokok untuk melindungi kesehatan ginjal.
Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sehat adalah 18,5-24,9. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Lingkar pinggang besar mengindikasikan obesitas sentral, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Obesitas mengganggu kimia jaringan lemak, membahayakan ginjal. Olahraga dan pola makan sehat membantu menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan ginjal. Lakukan latihan aerobik 30 menit, lima hari seminggu.
Mengonsumsi Makanan Tidak Sehat
Makanan ultra-olahan (UPF) tinggi lemak, gula, garam, dan bahan tambahan. UPF membahayakan kesehatan ginjal.
Asupan garam tinggi juga berbahaya, terutama bagi penderita penyakit ginjal. Garam mengganggu keseimbangan natrium dan kalium, mengurangi fungsi ginjal dan meningkatkan tekanan darah. Batasi asupan garam maksimal enam gram per hari.
Kurang Tidur
Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis. Tidur kurang dari enam jam atau lebih dari sepuluh jam per hari dapat membahayakan ginjal.
Tujuh hingga sembilan jam tidur per malam ideal bagi kebanyakan orang. Meskipun faktor seperti usia dan genetik di luar kendali, perubahan gaya hidup dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, kita dapat melindungi kesehatan ginjal jangka panjang.