Lagu “Sebotol” milik Yenny Kostarica tengah menjadi perbincangan hangat. Kepopulerannya semakin meningkat setelah dinyanyikan oleh peserta Indonesian Idol, Shabrina Leanor. Lagu ini menyuarakan kritik sosial terhadap perilaku anak muda yang gemar menghabiskan waktu di tempat nongkrong dengan minuman keras.
Fenomena ini bukanlah hal baru dalam dunia musik dangdut. Sejak era 90-an, sudah banyak lagu dangdut yang mengangkat tema serupa, mengkritik dampak negatif minuman keras dan perjudian.
Lagu Dangdut Klasik yang Mengkritik Kebiasaan Mabuk
Jauh sebelum “Sebotol”, beberapa lagu dangdut telah lebih dulu menyoroti masalah penyalahgunaan alkohol. Lirik-liriknya yang tajam dan mengena mampu menyentil perilaku tersebut.
Berikut beberapa contoh lagu dangdut klasik yang masih relevan hingga saat ini:
1. “Mabuk Judi” (Cucu Cahyati)
Lagu “Mabuk Judi” karya Moehamad Arsyad menceritakan tentang seorang wanita yang putus asa karena tunangannya kecanduan judi dan minuman keras. Video klipnya pun menampilkan gambaran nyata tentang lingkungan perjudian yang dipenuhi minuman keras.
Lirik lagu ini menggambarkan dampak negatif dari kecanduan tersebut, memaparkan kepedihan dan kekecewaan sang wanita. Lagu ini menjadi pengingat akan pentingnya menghindari kebiasaan buruk demi masa depan yang lebih baik.
2. “Makin Gila” (Atie Adiyatie)
Berbeda dengan “Mabuk Judi”, lagu “Makin Gila” menceritakan keresahan seorang istri terhadap suami yang gemar berpesta dan pulang dalam keadaan mabuk. Lagu ini dibuka dengan bunyi sirine, menandakan peringatan akan bahaya kebiasaan tersebut.
Lirik lagu ini secara lugas mengekspresikan kepedihan dan kekecewaan sang istri. Lagu ini menjadi refleksi bagi mereka yang memiliki masalah serupa dalam rumah tangga.
3. “Mabuk Janda” (Tuty Wibowo)
Versi “Mabuk Janda” yang dinyanyikan Tuty Wibowo menggambarkan seorang suami yang memiliki tiga kebiasaan buruk sekaligus: kecanduan judi, minuman keras, dan perselingkuhan. Lagu ini menyajikan gambaran nyata dampak negatif dari ketiga kebiasaan tersebut.
Lirik lagu ini penuh dengan rasa kecewa dan keputusasaan sang istri. Lagu ini menjadi pengingat tentang pentingnya kesetiaan dan menghindari perilaku merusak dalam rumah tangga.
4. “Mabuk Bae” (Aas Ronali)
Lagu “Mabuk Bae” yang dinyanyikan Aas Ronali bercerita tentang kesusahan seorang istri yang hidup pas-pasan dengan suami yang kecanduan minuman keras. Lagu ini diiringi musik dangdut Cirebonan yang khas.
Lirik lagu ini menggambarkan betapa beratnya beban yang ditanggung sang istri. Lagu ini menyuarakan keprihatinan akan dampak kebiasaan buruk terhadap kehidupan rumah tangga.
5. “Sebotol” (Yenny Kostarica)
Lagu “Sebotol” mengangkat isu tentang anak muda yang lebih mementingkan minuman keras daripada masa depan karirnya. Lagu ini viral di TikTok dan telah diaransemen ulang dalam berbagai versi.
Liriknya yang lugas dan mengena memberikan pesan moral yang kuat kepada para remaja. Lagu ini mengajak anak muda untuk lebih fokus pada cita-cita dan masa depan.
6. “Mirasantika” (Rhoma Irama)
“Mirasantika”, singkatan dari minuman keras dan narkotika, menampilkan pesan dakwah yang kuat melalui musik dangdut. Lagu ini menggambarkan proses pertobatan seorang pencandu alkohol dan narkoba.
Lirik lagu ini berisi tekad kuat untuk berhenti mengonsumsi minuman keras dan narkoba. Lagu ini menjadi contoh bagaimana musik dangdut dapat digunakan sebagai media penyampaian pesan moral yang positif.
Dari keenam lagu tersebut, terlihat bahwa tema penyalahgunaan alkohol dan dampaknya telah lama menjadi perhatian dalam musik dangdut. Lirik-liriknya yang mengena dan mencerminkan realita sosial menjadikan lagu-lagu ini tetap relevan dan berkesan bagi pendengarnya hingga saat ini. Semoga lagu-lagu ini dapat menjadi pengingat dan inspirasi untuk hidup lebih sehat dan bertanggung jawab.