Durian, raja buah dengan aroma khas yang terkadang menyengat, menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Meskipun tak semua orang menyukai aromanya, kandungan gizinya yang kaya patut dipertimbangkan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai nutrisi dan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh buah eksotis ini.
Kandungan Gizi Buah Durian
Durian, bernama latin *Durio zibethinus*, merupakan buah tropis yang mudah ditemukan di Asia Tenggara. Ia dikenal sebagai “raja buah” karena cita rasa dan aromanya yang unik.
Kulitnya yang berduri dan aroma yang tajam menjadi ciri khas durian. Selain dikonsumsi langsung, durian juga diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari jus hingga pancake.
Durian kaya akan vitamin dan mineral, bahkan melebihi banyak buah-buahan lainnya. Kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein juga cukup tinggi.
Berikut rincian kandungan gizi dalam 100 gram durian:
- Air: 65 gram
- Energi: 134 kkal
- Protein: 2,5 gram
- Lemak: 3 gram
- Karbohidrat: 28 gram
- Serat: 3,5 gram
- Kalsium: 7 miligram
- Fosfor: 44 miligram
- Zat besi: 1,3 miligram
- Natrium: 1 miligram
- Kalium: 601 miligram
- Seng: 0,3 miligram
- Beta-karoten: 146 mcg
- Thiamin (vitamin B1): 0,10 mg
- Riboflavin (vitamin B2): 0,19 mg
- Vitamin C: 53 mg
Manfaat Durian untuk Kesehatan Jantung dan Gula Darah
Kandungan nutrisi durian memberikan berbagai manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kemampuannya dalam menjaga kadar gula darah.
Studi dalam jurnal *Foods* menunjukkan bahwa konsumsi durian tidak meningkatkan kadar glukosa darah secara signifikan. Indeks glikemik durian tergolong rendah.
Ini berarti, konsumsi durian tidak langsung menyebabkan lonjakan gula darah. Manfaat lainnya adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Durian membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko hipertensi berkat kandungan asam lemaknya. Konsumsi durian yang bijak dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.
Manfaat Durian untuk Kesuburan, Sistem Imun, dan Pencegahan Kanker
Durian juga dikaitkan dengan peningkatan kesuburan, terutama pada wanita. Studi menunjukkan potensi durian dalam mengatasi masalah ovulasi dan siklus menstruasi pada penderita PCOS.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi mekanisme kerjanya. Durian juga berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh.
Kandungan antioksidan seperti flavonoid, terpenoid, dan tanin membantu melawan infeksi bakteri. Penelitian menunjukkan efektivitasnya melawan bakteri *P. acnes*, penyebab jerawat.
Selain itu, flavonoid dalam durian berpotensi mengurangi perkembangan sel kanker, khususnya leukimia. Flavonoid dapat mengurangi aktivitas apoptosis, proses yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Manfaat Tambahan Durian
Durian juga bermanfaat untuk menguatkan tulang dan gigi berkat kandungan kalsium, kalium, zat besi, dan fosfor. Nutrisi ini penting untuk kesehatan tulang dan gigi yang kuat.
Durian mengandung tryptophan, asam amino yang meningkatkan produksi serotonin. Serotonin meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang.
Konsumsi durian dapat membantu mencegah anemia karena kandungan asam folat yang tinggi. Asam folat penting untuk pembentukan sel darah merah.
Serat dalam durian melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit. Serat juga meningkatkan keberagaman mikrobiota usus, mendukung kesehatan saluran pencernaan.
Vitamin C dalam durian melindungi kulit dari radikal bebas dan merangsang produksi kolagen, sehingga membantu mencegah penuaan dini. Kulit menjadi lebih kencang, elastis, dan lembap.
Meskipun durian kaya manfaat, konsumsinya perlu dikontrol. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan tubuh terasa panas. Hindari juga mengonsumsi durian bersamaan dengan alkohol untuk mencegah efek samping seperti mual dan detak jantung tidak teratur. Dengan mengonsumsi durian secara bijak, kita dapat menikmati berbagai manfaat kesehatannya.
