Institut Media Digital Entek (IMDE) menegaskan perannya sebagai benteng demokrasi dalam acara Diskusi Asik: Saatnya Anak Muda Berpolitik. Acara yang merupakan bagian dari Dies Natalis ke-27 IMDE ini menekankan pentingnya kampus sebagai ruang latihan berpikir kritis bagi generasi muda. Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D., menyatakan kampus sebagai wadah ideal untuk mengasah kemampuan intelektual dan memberikan respons obyektif terhadap kebijakan publik.
Diskusi yang dimoderatori dosen IMDE, Dio Irsandi, menghadirkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Imah Mahdiah, sebagai pembicara utama. Suasana diskusi yang santai dan penuh makna diawali penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik IMDE.
Kampus sebagai Benteng Demokrasi dan Peran Generasi Muda
Totok Amin Soefijanto menekankan pentingnya dialog antara sivitas akademika dan politisi. Hal ini guna membangun tradisi diskusi sehat dan mekanisme *check and balances* yang kuat.
IMDE berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antar berbagai pihak. Kreativitas seni dan budaya dianggap sebagai pilar penting dalam memperkuat demokrasi.
Keterlibatan Anak Muda dalam Politik: Langkah Awal dan Pengalaman Imah Mahdiah
Imah Mahdiah, mengajak anak muda untuk aktif terlibat dalam politik sejak dini. Ia berbagi pengalamannya yang telah terjun ke dunia politik sejak masa mahasiswa.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah berkontribusi di lingkungan sekitar. Contohnya, menjadi pengurus RT/RW atau menjadi relawan dalam kegiatan sosial.
Melalui pengalaman tersebut, anak muda dapat memahami permasalahan masyarakat dan membangun jejaring. Yang terpenting adalah niat tulus untuk berbuat baik.
Imah mengingatkan bahwa politik bukan semata-mata jalan untuk mencari kekayaan. Ia menekankan pentingnya niat tulus untuk melayani dan membantu masyarakat.
Pengalaman magang bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan dampak positif bagi karir politiknya. Dukungan Ahok dalam kampanye pertamanya sebagai caleg DPRD pada 2019 sangat berpengaruh.
Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Imah fokus pada pengawasan anggaran, penyusunan Perda, dan pengawasan kebijakan pemerintah. Ia juga aktif menyapa warga dan membuka jalur komunikasi langsung untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Peluncuran Buku Karya Dosen IMDE: Kontribusi Akademik bagi Masyarakat
Acara Dies Natalis IMDE juga menandai peluncuran dua buku karya dosen IMDE. Buku pertama berjudul “AI dan Revolusi Media Digital”, membahas hubungan kecerdasan buatan dan perkembangan media digital.
Buku tersebut disusun oleh Suradi, dengan pengantar dari Ketua Yayasan Indosiar, Suryani Zaini, dan Rektor IMDE. Buku kedua berjudul “Pencitraan Politik PDIP: Studi tentang Hubungan Pencitraan Megawati dan PDI Perjuangan 2004-2012”, karya Safrudiningsih.
Kedua buku tersebut mendapat pengantar dari Rektor Totok. Peluncuran buku ini mencerminkan komitmen IMDE dalam mendorong dosen untuk terus berkarya.
IMDE terus mendorong dosen untuk menghasilkan karya akademis. Hal ini untuk memperkuat kontribusi kampus dalam dunia pendidikan dan penelitian.
Secara keseluruhan, acara Dies Natalis IMDE menunjukkan komitmen kampus untuk mencetak generasi muda yang kritis, berintelektual, dan peduli terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Diskusi yang melibatkan praktisi politik dan peluncuran buku karya dosen IMDE memperkaya wawasan dan menunjukan pentingnya kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat untuk kemajuan bangsa.