Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana operasi militer intensif di Gaza untuk menumpas Hamas. Operasi ini, menurutnya, akan berbeda dari serangan sebelumnya. Netanyahu menegaskan bahwa tujuannya bukanlah serangan kilat dan penarikan pasukan.
Rencana ini telah memicu kecaman internasional yang meluas, khususnya terkait rencana pemindahan penduduk Gaza. Pernyataan Netanyahu sendiri melalui media sosial X semakin memperkuat kekhawatiran global.
Operasi Militer Intensif Israel di Gaza: Tujuan dan Rencana
Netanyahu menyatakan operasi militer di Gaza akan menjadi operasi yang intensif dan bertujuan untuk mengalahkan Hamas. Ia menekankan bahwa pasukan Israel tidak akan hanya menyerang dan kemudian mundur.
Meskipun Netanyahu tidak merinci secara detail wilayah Gaza yang akan dikuasai, pernyataan sebelumnya dari pejabat Israel menyebutkan “penaklukan” wilayah Palestina dan pemindahan penduduk sebagai bagian dari rencana tersebut.
Pemanggilan puluhan ribu tentara cadangan Israel semakin memperkuat keseriusan rencana operasi militer berskala besar ini.
Kecaman Internasional terhadap Rencana Pemindahan Penduduk Gaza
Rencana Israel untuk memindahkan penduduk Gaza telah menuai kecaman keras dari berbagai negara. Prancis, misalnya, menyatakan penolakan keras terhadap rencana tersebut melalui Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot.
Barrot menyebut rencana pemindahan penduduk sebagai tindakan yang tak dapat diterima dan melanggar hukum humaniter internasional. Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah militer Israel mengumumkan rencana operasi yang diperluas termasuk pemindahan “sebagian besar” penduduk Gaza.
Tidak hanya Prancis, China juga turut mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan mendesak semua pihak untuk menerapkan gencatan senjata.
Dampak Geopolitik dan Humaniter yang Potensial
Operasi militer yang direncanakan Israel berpotensi menimbulkan dampak geopolitik yang signifikan. Kecaman internasional yang semakin meningkat dapat meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel.
Dari sisi kemanusiaan, rencana pemindahan penduduk Gaza menimbulkan kekhawatiran serius tentang keselamatan dan kesejahteraan jutaan warga sipil. Potensi pelanggaran HAM dan krisis kemanusiaan skala besar menjadi ancaman nyata.
Ketidakpastian mengenai cakupan dan durasi operasi militer ini semakin meningkatkan kekhawatiran global akan potensi bencana kemanusiaan.
Situasi di Gaza tetap tegang dan perkembangannya patut dipantau secara intensif. Kejelasan mengenai rincian operasi militer dan langkah-langkah pencegahan krisis kemanusiaan sangat dibutuhkan. Pernyataan-pernyataan resmi dari berbagai pihak terkait akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik.
Perkembangan situasi ini akan terus diulas lebih lanjut dalam program detikPagi. Program tersebut dapat disaksikan secara langsung melalui live streaming di berbagai platform digital.