Sekolah Rakyat: Setara Unggulan? Mensos Pastikan Kualitasnya!

Sekolah Rakyat: Setara Unggulan? Mensos Pastikan Kualitasnya!
Sumber: Detik.com

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan bahwa Sekolah Rakyat memiliki kualitas dan fasilitas setara sekolah unggulan. Perbedaannya terletak pada sasaran penerima manfaat: anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sekolah Rakyat, yang berkonsep asrama, merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan bermutu bagi kalangan kurang mampu. Hal ini disampaikan Gus Ipul dalam audiensi dengan berbagai pihak di Kantor Kementerian Sosial.

Sekolah Rakyat: Sekolah Unggulan untuk Anak Miskin

Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukanlah sekolah alternatif, melainkan sekolah unggulan yang dirancang khusus untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Penerimaan siswa tidak didasarkan pada nilai akademik atau tes IQ, melainkan murni berdasarkan latar belakang ekonomi keluarga.

Audiensi tersebut dihadiri perwakilan Dinas Sosial DKI Jakarta, tenaga medis, tokoh agama, akademisi, organisasi profesi, dan komunitas disabilitas. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya Sekolah Rakyat sebagai program unggulan pemerintah.

Kurikulum Sekolah Rakyat didesain berdasarkan potensi dan talenta individu siswa. Penekanannya pada pengembangan kemampuan sesuai bakat, bukan pada kurikulum yang kaku dan seragam.

Pendekatan Holistik: Kesehatan dan Pemberdayaan Keluarga

Aspek kesehatan siswa menjadi prioritas utama Sekolah Rakyat. Sebelum dan selama masa pendidikan, kesehatan siswa akan dipantau dan ditangani secara intensif.

Anak-anak yang memiliki masalah kesehatan, seperti TBC, akan diobati terlebih dahulu sebelum dapat bersekolah. Semua biaya pengobatan dan pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Tidak hanya fokus pada anak, program pemberdayaan juga akan diberikan kepada orang tua siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga secara menyeluruh.

Implementasi dan Target Sekolah Rakyat

Pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia. Pada tahap awal, Juli 2025, akan dibuka 63 titik sekolah.

Sebanyak 34 titik berada di Pulau Jawa, 13 titik di Sumatera, 8 titik di Sulawesi, 3 titik di Bali dan Nusa Tenggara, 2 titik di Kalimantan, 2 titik di Maluku, dan 1 titik di Papua.

Pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat hingga 100 titik, dan selanjutnya hingga 240 titik yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Setiap titik Sekolah Rakyat dapat menampung sekitar 40 rombongan belajar. Sistem pembelajarannya fleksibel, menggunakan metode ‘multi entry-multi exit’.

Siswa dapat bekerja sambil belajar, dan tidak harus menyelesaikan pendidikan dalam tiga tahun. Tujuannya adalah agar lulusan tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan kehidupan.

Sekolah Rakyat dirancang untuk mencetak generasi yang siap bekerja, berusaha, dan berkontribusi pada masyarakat. Program ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memberikan kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat meraih kesuksesan. Ini merupakan bentuk keadilan sosial yang nyata.

Pos terkait