Manchester United (MU) menelan pil pahit di final Liga Europa 2024/2025. Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur pada Rabu, 21 Mei 2025, menandai puncak dari musim yang mengecewakan bagi tim berjuluk Setan Merah.
Hasil ini semakin memperparah kondisi MU. Mereka kini terdampar di posisi ke-16 klasemen Liga Premier, jauh dari zona kualifikasi Eropa, dan mencatat rekor kekalahan terbanyak dalam satu musim sejak Liga Premier bergulir pada 1992.
MU Gagal Total di Liga Europa dan Liga Premier
Final Liga Europa di Estadio de San Mames, Bilbao, Spanyol, menjadi panggung bagi Tottenham untuk menghapus reputasi mereka sebagai tim yang kerap gagal di laga besar. Stadion tersebut dipenuhi oleh pendukung Tottenham yang merayakan kemenangan dramatis ini.
Sementara itu, MU hanya mampu meraih empat kemenangan liga sejak awal tahun. Kedua tim, MU dan Tottenham, sama-sama mengakhiri musim dengan catatan buruk, masing-masing di posisi ke-16 dan ke-17 klasemen Liga Premier.
Pergerakan Saham MU Pasca Kekalahan
Menariknya, meski mengalami kekalahan telak di final Liga Europa, saham MU justru awalnya mengalami kenaikan. Pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025, saham MU di Bursa Efek New York ditutup naik 1,47% ke posisi USD 14,54.
Namun, peningkatan ini hanya sementara. Setelah perdagangan berakhir, harga saham MU justru turun 6,1%. Fluktuasi harga saham MU ini tentu menarik perhatian mengingat sejarah penawaran saham perdana (IPO) klub tersebut pada 10 Agustus 2012 dengan harga USD 14.
Pemegang Saham Utama Manchester United
Manchester United Plc, perusahaan induk klub sepak bola Manchester United, tercatat di Bursa Efek New York dengan kode saham MANU. Perusahaan ini didirikan di Kepulauan Cayman.
Data per 18 Desember 2024 menunjukkan bahwa dua entitas memegang lebih dari 10% hak suara di Manchester United Plc. Keluarga Glazer menguasai 67,9% hak suara, sementara INEOS Limited, yang dimiliki oleh Jim Ratcliffe dan beberapa pihak lain, memegang 28,9% hak suara.
Jika dilihat dari total saham beredar (kelas A dan B), keluarga Glazer memiliki 48,9% dan INEOS Limited memiliki 28,9% saham.
Kekayaan Jim Ratcliffe Menurun
Jim Ratcliffe, salah satu pemegang saham utama MU, mengalami penurunan kekayaan yang signifikan. Berdasarkan Sunday Times Rich List, kekayaannya turun menjadi 17,04 miliar poundsterling dari 23,51 miliar poundsterling tahun lalu.
Penurunan ini membuat Ratcliffe turun peringkat ke posisi ke-7 dalam daftar 350 orang terkaya di Inggris. Ratcliffe mengakuisisi 27,70% saham MU pada Februari 2022 dan kemudian meningkatkan kepemilikannya menjadi 28,94%.
Sejak mengambil alih kendali operasi sepak bola, Ratcliffe telah menerapkan pemotongan biaya untuk membenahi kinerja klub. Namun, MU tetap berada di posisi yang sulit di Liga Premier.
Secara keseluruhan, musim 2024/2025 menjadi catatan kelam bagi Manchester United. Kekalahan di final Liga Europa dan posisi di papan bawah Liga Premier menunjukkan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh manajemen klub, baik di lapangan maupun di bursa saham. Nasib MU di masa depan akan bergantung pada kemampuan mereka untuk bangkit dari keterpurukan ini.