PGN Bidik Gas Raksasa Blok Tungkal: Potensi Menggiurkan Terungkap

PGN Bidik Gas Raksasa Blok Tungkal: Potensi Menggiurkan Terungkap
Sumber: Liputan6.com

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berupaya mengamankan pasokan gas bumi bagi pelanggan di berbagai sektor. Langkah ini dilakukan melalui pemanfaatan sumber gas bumi domestik, salah satunya adalah Blok Migas Tungkal di Jambi. Kerja sama dengan operator Blok Tungkal, MontD’or Oil Tungkal Limited (MOTL), menjadi kunci dalam upaya ini.

PGN juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah untuk memastikan tercapainya solusi terbaik dalam pemanfaatan sumber daya gas bumi di WK Tungkal. Komitmen PGN untuk memperkuat ketahanan energi nasional terlihat jelas dalam strategi pengadaan gas dari berbagai sumber.

PGN Incar Gas dari Blok Tungkal: Potensi hingga 8 MMSCFD

Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menyatakan minat PGN untuk menyerap gas bumi dari WK Tungkal. Potensi volume gas yang dapat dikelola diperkirakan mencapai 3-8 MMSCFD.

Lokasi WK Tungkal di Jambi, Sumatera Bagian Tengah, memudahkan integrasi dengan infrastruktur PGN yang telah ada di Pulau Sumatera. Hal ini akan mempercepat proses distribusi gas ke pelanggan.

Ratih menjelaskan bahwa skema penyaluran gas, termasuk detail teknis dan komersial, akan dikoordinasikan lebih lanjut sesuai peraturan yang berlaku. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) telah dilakukan antara PGN dan MOTL pada 9 Mei 2025.

LNG Tangguh: Penuhi Kebutuhan Gas Industri dan Kelistrikan

Selain WK Tungkal, PGN juga mengamankan pasokan gas melalui jalur lain. Salah satunya adalah dengan menerima tambahan Liquefied Natural Gas (LNG) dari Lapangan Tangguh.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa tantangan pasokan energi saat ini mendorong PGN untuk mengoptimalkan produksi LNG domestik. Integrasi infrastruktur hulu dan hilir menjadi solusi yang efektif dan efisien.

Pemanfaatan LNG menjadi strategi penting di tengah penurunan produksi beberapa lapangan gas di Jawa dan Sumatera. Hal ini dilakukan untuk menjaga keandalan pasokan gas bagi pelanggan.

Fajriyah menambahkan bahwa kargo LNG dari Tangguh diregasifikasi melalui FSRU Lampung. Proses bongkar muat LNG dilakukan secara ship-to-ship (STS) dari Terminal LNG Tangguh ke FSRU Lampung pada 25-27 April 2025.

FSRU Lampung telah menerima delapan kargo LNG sejak awal tahun, setara dengan 742.000 m³. Fasilitas ini berperan vital dalam menyalurkan pasokan energi non-pipa ke pelanggan di Sumatera dan Jawa.

Indonesia Tambah Impor Migas dari AS, Kecuali LNG

Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor migas dari Amerika Serikat. Namun, Menteri ESDM menegaskan tidak akan mengimpor LNG dari AS.

Negosiasi tarif resiprokal dengan AS masih berlangsung. Indonesia akan mengimpor minyak mentah, LPG, dan BBM dari AS untuk mengatasi defisit neraca perdagangan.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa impor ini ditargetkan mencapai sekitar 10 miliar USD. Selain migas, Indonesia juga akan mengimpor barang modal dari AS.

Barang modal tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan minyak mentah. Nilai impor barang modal ini diperkirakan sekitar 8-10 miliar USD.

Secara keseluruhan, strategi PGN dalam mengamankan pasokan gas bumi menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan sumber gas domestik dan impor LNG menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi PGN dalam menghadapi dinamika pasar energi global. Ke depannya, kolaborasi antar pihak terkait akan tetap menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *