Penurunan Peringkat Utang AS: Kiamat Ekonomi 1929 Ulang?

Penurunan Peringkat Utang AS: Kiamat Ekonomi 1929 Ulang?
Sumber: Liputan6.com

Penulis buku laris “Rich Dad Poor Dad,” Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan peringatan keras terkait potensi krisis ekonomi global. Ia menghubungkan penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s dengan ancaman resesi dan bahkan potensi bencana ekonomi serupa dengan Depresi Besar tahun 1929.

Kiyosaki menekankan perlunya strategi investasi yang lebih tangguh dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi yang diprediksinya. Menurutnya, aset-aset seperti Bitcoin, emas, dan perak dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif.

Penurunan Peringkat Kredit AS: Sinyal Awal Krisis?

Menurut Kiyosaki, penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s bukan sekadar isu teknis. Ini merupakan sinyal peringatan akan potensi keruntuhan sistemik ekonomi global.

Kenaikan suku bunga yang mungkin terjadi sebagai konsekuensi dari penurunan peringkat ini dapat memperparah keadaan. Sektor-sektor utama seperti perbankan, ketenagakerjaan, dan pasar properti akan sangat terdampak.

Dalam unggahan media sosialnya pada 19 Mei 2025, Kiyosaki memprediksi resesi AS sebagai akibat dari suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini akan memicu pelemahan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan tekanan pada pasar obligasi serta perumahan.

Ia bahkan menyamakan potensi krisis ini dengan Depresi Besar 1929, menunjukkan keprihatinan yang mendalam akan dampaknya terhadap perekonomian dunia.

Utang Pinjaman Mahasiswa dan Prediksi Kiamat Ekonomi

Kiyosaki, mengutip ekonom Jim Rickards, menambahkan faktor lain yang memperkuat kekhawatirannya: utang pinjaman mahasiswa AS yang mencapai USD 1,6 triliun.

Rickards berpendapat bahwa beban utang tersebut bisa menjadi pemicu utama krisis ekonomi berikutnya. Hal ini menambah bobot peringatan Kiyosaki tentang potensi bencana ekonomi yang akan datang.

Kiyosaki menyatakan bahwa prediksi kiamat ekonomi yang ia sampaikan dalam buku “Rich Dad’s Prophecy” (2012) kini mulai terlihat nyata. Ia telah lama memperingatkan tentang kerentanan sistem ekonomi global saat ini.

Strategi Investasi untuk Menghadapi Krisis

Sebagai respons terhadap potensi krisis, Kiyosaki menganjurkan masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada uang fiat, pekerjaan tetap, dan rencana pensiun tradisional.

Ia mendorong investasi pada aset riil seperti emas dan perak. Kini, Kiyosaki juga menambahkan Bitcoin ke dalam daftar rekomendasi investasinya.

Kiyosaki secara tegas menolak aset kertas dan ETF (Exchange Traded Funds), menekankan pentingnya kepemilikan aset fisik yang nyata sebagai perlindungan finansial.

Ia menyarankan masyarakat untuk menyimpan emas, perak, dan Bitcoin asli, bukan ETF yang dianggapnya lebih berisiko dalam situasi krisis. Ini merupakan strategi untuk melindungi diri dari potensi penurunan nilai mata uang fiat.

Kiyosaki secara konsisten mengkritik kerentanan sistem mata uang fiat dan risiko inheren pada dolar AS. Menurutnya, kemandirian finansial membutuhkan kewirausahaan dan kepemilikan aset riil.

Peringatan Kiyosaki ini patut menjadi perhatian serius. Meskipun prediksi ekonomi selalu mengandung ketidakpastian, langkah-langkah antisipatif untuk mengamankan posisi finansial pribadi tetap bijaksana.

Perlu diingat bahwa investasi dalam aset seperti emas, perak, dan kripto memiliki risiko tersendiri. Keputusan investasi harus berdasarkan riset dan pertimbangan personal, bukan hanya berdasarkan opini seorang tokoh publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *