Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendesa PDT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar apel akbar bertajuk “Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa” di Desa Jatake, Tangerang. Acara yang berlangsung Senin, 16 Juni 2025 ini bertujuan untuk menggerakkan ratusan pemuda-pemudi Indonesia dalam pembangunan desa.
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, Yandri Susanto, menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan desa. Semangat dan pemahaman organisasi yang dimiliki pemuda dinilai sebagai aset berharga untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian desa.
Pemuda sebagai Agen Transformasi Desa
Menteri Yandri menjelaskan bahwa pembangunan desa membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Pemuda, dengan energi dan idealismenya, diharapkan mampu menjadi penggerak utama perubahan di desa.
Program kolaborasi Kemendesa PDT dan Kemenpora ini bertujuan untuk melibatkan pemuda sebagai agen transformasi. Mereka didorong untuk berperan aktif dalam berbagai program pembangunan desa.
Salah satu kontribusi nyata pemuda adalah ikut serta dalam program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Keberhasilan Kopdes Merah Putih akan sangat bergantung pada partisipasi aktif para pemuda.
Mengatasi Kegiatan Negatif Pemuda Melalui Program Positif
Menteri Yandri optimistis bahwa dengan keterlibatan pemuda dalam kegiatan positif, berbagai masalah sosial seperti narkoba, judi online, dan minuman keras dapat diminimalisir.
Hampir 100 persen Kopdes Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberdayakan pemuda dan masyarakat desa.
Melalui partisipasi dalam program-program positif, diharapkan pemuda desa memiliki alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat. Ini menjadi langkah efektif untuk mencegah keterlibatan mereka dalam aktivitas negatif.
Lomba Pemuda Pelopor Desa 2025: Menciptakan Inspirasi Baru
Menpora Dito Ariotedjo mengungkapkan peluncuran Lomba Pemuda Pelopor Desa 2025. Lomba ini terbagi dalam lima kategori utama untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pembangunan desa.
Kelima kategori tersebut meliputi kewirausahaan, seni dan budaya, ekonomi digital, lingkungan, serta sosial kemasyarakatan. Lomba ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin muda inspiratif di desa.
Dengan adanya pemuda pelopor di setiap desa, diharapkan akan terjadi percepatan pembangunan. Mereka akan menjadi motivator dan inspirator bagi kemajuan desanya.
Apel tersebut dihadiri oleh ratusan alumni pemuda pelopor desa, pendamping desa, dan berbagai unsur masyarakat desa lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat terhadap program ini.
Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, pemuda, dan masyarakat desa. Kerja sama yang erat akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera.
Melalui kolaborasi antara Kemendesa PDT dan Kemenpora, diharapkan program Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa mampu menciptakan generasi muda yang aktif dan berkontribusi dalam pembangunan desa, menciptakan Indonesia yang lebih maju dari desa.