Bos Sritex Tersangka Korupsi Kredit Bank Rp692 Miliar: Kejagung Tetapkan

Bos Sritex Tersangka Korupsi Kredit Bank Rp692 Miliar: Kejagung Tetapkan
Sumber: Detik.com

Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank. Penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan bukti cukup untuk menetapkan tiga orang sebagai tersangka.

Selain Iwan, dua tersangka lainnya adalah Zainuddin Mappa, Direktur Utama Bank DKI tahun 2020, dan Dicky Syahbandinata, pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB. Ketiganya diduga terlibat dalam pemberian kredit yang merugikan negara.

Dugaan Korupsi Kredit Bank ke PT Sritex

Kejagung menemukan pelanggaran aturan dalam pemberian kredit oleh Bank BJB dan Bank DKI kepada PT Sritex. Hal ini mengakibatkan kerugian negara yang signifikan.

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, mengungkapkan bahwa negara mengalami kerugian sebesar Rp 692 miliar akibat pemberian kredit yang dinilai melawan hukum tersebut.

Penangkapan Iwan Setiawan Lukminto

Iwan Setiawan Lukminto ditangkap pada Selasa, 20 Mei 2025. Penangkapan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar.

Sebelumnya, Kejagung telah melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pemberian kredit bank kepada PT Sritex. Penangkapan Iwan merupakan bagian dari proses penyidikan tersebut.

Kronologi dan Detail Kasus

Proses pemberian kredit dari Bank BJB dan Bank DKI kepada PT Sritex diduga melanggar sejumlah aturan perbankan. Pelanggaran ini menjadi fokus utama penyelidikan Kejagung.

Penyidik Kejagung menemukan sejumlah bukti yang menunjukkan adanya unsur kesengajaan dalam pemberian kredit tersebut. Bukti-bukti tersebut menjadi dasar penetapan tersangka terhadap ketiga pihak yang terlibat.

Proses hukum selanjutnya akan terus berjalan. Kejagung akan mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan memastikan para tersangka mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kejagung berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas. Mereka akan terus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk memperkuat proses penegakan hukum.

Proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Kejagung dalam kasus ini diharapkan memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang terlibat dalam praktik korupsi serupa di masa mendatang.

Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia.

Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan yang ketat terhadap sektor perbankan agar tidak terjadi praktik-praktik korupsi yang merugikan negara.

Dengan ditetapkannya tiga tersangka, termasuk Komisaris Utama PT Sritex, kasus ini diharapkan dapat segera menemukan titik terang dan keadilan dapat ditegakkan.

Proses hukum yang transparan dan akuntabel menjadi kunci utama dalam menyelesaikan kasus ini dan mencegah terulangnya tindakan serupa di masa depan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *