Lufthansa: Kopilot Pingsan, Pesawat Terbang Tanpa Kontrol?

Lufthansa: Kopilot Pingsan, Pesawat Terbang Tanpa Kontrol?
Sumber: Kompas.com

Sebuah insiden menegangkan terjadi pada penerbangan Lufthansa dari Frankfurt ke Seville pada 17 Februari 2024. Laporan investigasi dari CIAIAC (Comisión de Investigación de Accidentes e Incidencias de Aviación Civil), otoritas investigasi kecelakaan Spanyol, mengungkap bahwa pesawat Airbus A321 tersebut sempat terbang tanpa kendali pilot selama sepuluh menit.

Kejadian ini baru terungkap beberapa bulan kemudian, pada 19 Mei 2025, melalui pemberitaan CNN yang mengutip laporan CIAIAC. Pesawat yang membawa 199 penumpang dan enam awak tersebut beruntung tetap aman berkat sistem autopilot yang aktif.

Kopilot Pingsan, Pilot Utama ke Toilet

Insiden bermula saat pilot utama, berusia 43 tahun, meninggalkan kokpit untuk menuju toilet. Pada saat yang bersamaan, kopilot berusia 38 tahun tiba-tiba pingsan.

Kondisi ini membuat pesawat Airbus A321 tersebut tanpa pengawasan pilot selama kurang lebih sepuluh menit. Sistem autopilot menjaga kestabilan pesawat selama periode kritis tersebut.

Laporan DPA, kantor berita Jerman, mengutip temuan CIAIAC yang mencatat durasi pesawat tanpa pengawasan pilot selama periode tersebut. Sepuluh menit tanpa kendali pilot merupakan waktu yang cukup signifikan dan berpotensi berbahaya.

Upaya Membuka Pintu Kokpit yang Sulit

Pilot utama, yang kembali dari toilet setelah sekitar 30 menit sebelum mendarat, awalnya mengira kopilot sudah sadar. Namun, ia kesulitan membuka pintu kokpit meskipun kode pembuka sudah dimasukkan.

Ia mencoba membuka pintu hingga lima kali tanpa hasil. Pramugari juga mencoba menghubungi kopilot melalui interkom pesawat, tetapi tanpa respon.

Akhirnya, pilot utama menggunakan kode darurat untuk membuka pintu kokpit. Pada saat yang bersamaan, kopilot, meskipun dalam kondisi sakit, juga berhasil membuka pintu dari dalam.

Pendaratan Darurat dan Investigasi Lanjutan

Selama sepuluh menit pesawat tanpa pengawasan pilot, perekam suara kokpit mencatat suara-suara yang mengindikasikan kondisi darurat kesehatan kopilot yang serius. Kondisi kesehatan kopilot menjadi fokus utama investigasi.

Setelah berhasil kembali mengendalikan pesawat, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Madrid. Kopilot segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Lufthansa telah mengkonfirmasi insiden ini dan menyatakan bahwa mereka juga melakukan penyelidikan internal. Namun, hasil investigasi internal Lufthansa belum dipublikasikan sampai saat ini.

Kejadian ini menyoroti pentingnya protokol keselamatan penerbangan yang ketat dan pentingnya pelatihan bagi awak kabin untuk menghadapi situasi darurat medis di dalam kokpit. Sistem autopilot berperan krusial dalam menjaga keselamatan pesawat dan penumpang dalam insiden ini.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya prosedur keselamatan penerbangan yang terstandarisasi dan pelatihan yang komprehensif bagi seluruh awak pesawat dalam menghadapi berbagai skenario darurat. Sistem autopilot terbukti menyelamatkan situasi dalam kasus ini, namun kejadian ini juga menyoroti celah prosedur yang perlu ditinjau ulang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *