Mudik Lebaran 2025 kian dekat. Arus kendaraan diprediksi membludak, baik di jalan tol Trans Jawa maupun jalur alternatif. Keselamatan perjalanan menjadi prioritas utama, dan kondisi ban kendaraan berperan krusial dalam hal ini. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh terhadap ban mobil sebelum perjalanan mudik mutlak dilakukan. Kegagalan dalam hal ini dapat berakibat fatal.
Auto Tyre Indonesia, melalui kanal YouTubenya, memberikan panduan komprehensif untuk memastikan ban mobil dalam kondisi prima menjelang mudik. Tips ini akan membantu Anda melakukan pengecekan mandiri dan meminimalisir risiko kecelakaan di jalan.
Pentingnya Pengecekan Tekanan Angin Ban
Tekanan angin ban yang tepat sangat penting untuk keamanan dan efisiensi berkendara. Tekanan yang kurang atau berlebihan dapat menyebabkan keausan ban prematur, boros bahan bakar, bahkan pecah ban.
Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Informasi ini biasanya tertera di pintu bagian dalam mobil atau buku panduan. Lakukan pengecekan saat ban masih dingin, sebelum memulai perjalanan jauh. Jangan lupa periksa juga tekanan ban serep.
Memastikan Ketebalan Tapak Ban yang Aman
Ketebalan tapak ban mempengaruhi traksi, terutama di jalan basah. Tapak yang terlalu tipis meningkatkan risiko aquaplaning, yaitu hilangnya traksi yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Gunakan alat ukur kedalaman tapak ban (tread depth gauge) untuk memastikan ketebalan minimal 1,6 mm. Jika kurang dari itu, segera ganti ban. Cara sederhana, gunakan koin seribu rupiah; jika angka tahun terlihat jelas, tapak ban sudah terlalu tipis.
Inspeksi Fisik dan Usia Ban: Kunci Keamanan Perjalanan
Pemeriksaan visual menyeluruh terhadap kondisi fisik ban juga sangat penting. Perhatikan adanya keretakan, benjolan, atau benda asing seperti paku yang tertancap. Benjolan pada dinding ban menunjukkan kerusakan struktural yang berbahaya.
Ban yang tampak baik dari luar belum tentu aman jika usianya sudah melebihi 5 tahun. Periksa kode produksi ban (empat digit angka) untuk mengetahui usia ban. Misalnya, 3220 berarti ban diproduksi pada minggu ke-32 tahun 2020. Ban yang mendekati usia 5 tahun sebaiknya diganti.
Persiapan Ban Serep dan Perawatan Berkala
Ban serep seringkali terabaikan, namun sangat penting dalam situasi darurat. Pastikan ban serep dalam kondisi layak pakai, tekanannya sesuai standar, dan tidak ada kerusakan.
Siapkan juga peralatan pendukung seperti dongkrak, kunci roda, dan senter. Keberadaan alat-alat ini dapat membantu Anda mengatasi masalah ban di tengah perjalanan.
Spooring, Balancing, dan Rotasi Ban untuk Performa Optimal
Spooring dan balancing penting untuk menjaga kestabilan dan kenyamanan berkendara, terutama dalam perjalanan jauh. Spooring memastikan sudut kemiringan roda sesuai standar, sementara balancing menjaga keseimbangan putaran roda.
Jika setir bergetar atau mobil tertarik ke satu sisi, segera lakukan spooring dan balancing. Rotasi ban juga penting untuk pemerataan keausan, disarankan setiap 10.000 km atau sebelum perjalanan mudik jauh. Ban depan biasanya lebih cepat aus.
Mengatur Beban Muatan dan Persiapan Tambahan
Hindari kelebihan muatan karena dapat meningkatkan tekanan pada ban dan meningkatkan risiko pecah ban. Bawa barang secukupnya dan ratakan beban di dalam kabin atau bagasi, jangan di atap mobil.
Untuk perjalanan di jalur sepi, siapkan alat tambal ban darurat seperti tire repair kit dan portable compressor. Alat ini dapat membantu jika terjadi kebocoran ban di area terpencil.
Kesimpulan: Keselamatan Mudik Dimulai dari Kondisi Ban yang Prima
Kondisi ban yang prima bukan hanya menjamin kenyamanan, tetapi juga keselamatan perjalanan mudik. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dengan mengikuti tips di atas untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Ingat, perjalanan yang aman dan nyaman dimulai dari persiapan yang matang. Selamat mudik!





