Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat menyajikan tantangan unik bagi para pemain: cuaca panas ekstrem. Suhu tinggi yang mencapai 36 derajat Celcius berdampak signifikan pada pertandingan, memaksa penyelenggara dan pemain untuk melakukan penyesuaian.
Salah satu pertandingan yang terdampak adalah laga antara Bayern Munchen dan Benfica. Pertandingan yang berlangsung di Charlotte, North Carolina ini menunjukan betapa pentingnya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang keras.
Cuaca Panas Ekstrem Mempengaruhi Laga Bayern Munchen vs Benfica
Pertandingan Bayern Munchen melawan Benfica di Piala Dunia Antarklub 2025 diwarnai suhu yang sangat panas. Laga yang dimulai pukul 15.00 waktu setempat ini membuat para pemain kelelahan.
Akibatnya, wasit memberikan jeda pendinginan hampir tiga menit di menit ke-30. Pemain dari kedua tim memanfaatkan waktu ini untuk berteduh dan mendinginkan tubuh.
Beberapa pemain terlihat membungkus kepala mereka dengan handuk dingin. Yang lain memilih untuk menyiramkan air ke tubuh guna meredakan panas.
Jeda pendinginan serupa juga dilakukan setelah 23 menit di babak kedua. Hal ini menunjukkan betapa beratnya kondisi cuaca yang harus dihadapi para pemain.
Kekhawatiran Pelatih Bayern Munchen dan Dampaknya pada Permainan
Vincent Kompany, pelatih Bayern Munchen, mengaku khawatir dengan kondisi cuaca yang sangat panas. Ia menilai kondisi tersebut berdampak pada performa para pemainnya.
Kompany menyatakan bahwa panas ekstrem tersebut membuat permainan tidak berjalan normal. Ia hanya bisa melihat sisi positif dari penampilan timnya di babak kedua.
Selain itu, Kompany juga merasa lega karena timnya tidak perlu kembali bermain di Charlotte. Ini menunjukkan bahwa cuaca panas menjadi faktor yang sangat diperhatikan.
Benfica Lolos ke Babak 16 Besar, Potensi Hadapi Chelsea
Berkat kemenangan atas Bayern Munchen, Benfica berhasil mengamankan posisi puncak klasemen Grup C. Mereka akan melaju ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.
Pada babak 16 besar, Benfica berpotensi menghadapi Chelsea. Chelsea merupakan kandidat kuat untuk menjadi runner-up Grup D.
Namun, peluang Benfica menghadapi Chelsea bergantung pada hasil pertandingan antara ES Tunis dan tim asuhan Enzo Maresca. Jika Maresca kalah, maka Chelsea akan menjadi lawan Benfica.
Andreas Schjelderup mencetak gol tunggal kemenangan Benfica atas Bayern Munchen. Gol tersebut tercipta pada menit ke-13 melalui umpan matang dari Fredrik Aursnes.
Pertandingan tersebut menunjukan kualitas permainan Benfica yang mampu mengatasi tantangan cuaca panas dan tekanan dari lawan sekelas Bayern Munchen. Keberhasilan Benfica melaju ke babak 16 besar menandai prestasi luar biasa dalam turnamen bergengsi ini, dengan potensi laga menarik melawan Chelsea di babak selanjutnya.
Secara keseluruhan, Piala Dunia Antarklub 2025 telah memberikan pelajaran penting tentang bagaimana faktor lingkungan, khususnya cuaca ekstrem, dapat mempengaruhi jalannya pertandingan dan strategi para tim. Penggunaan jeda pendinginan dan adaptasi pemain menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi kondisi yang menantang.





